DUKACITA DI LINGKUNGAN KEMENPAREKRAF – Fauzan : Ayah Ingatkan selalu jaga Bunda dan baca Al Fatihah
Bandung, rexnewsplus.com – Dunia Pariwisata kembali kehilangan salah satu putera terbaiknya, Muhammad Ricky Fauziyani – Direktur Pemasaran Nusantara, Deputi Bidang Pemasaran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Putra kelahiran Makassar, 12 Oktober 1968 itu berpulang Selasa (05/04/2022) pada usia 53 tahun.
Lulusan S2 Universitas Negeri Makassar jurusan Manejemen Pendidikan itu meninggalkan seorang istri Rr. Adi Hendraningrum dan seorang anak laki-laki Fauzan Ramadhan. Dalam sambutannya melalui Zoom, Sandiaga Salahuddin Uno,
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan bahwa Keluarga Besar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia sangat berduka dan kehilangan teman, sahabat, orang tua, panutan yang selalu bersahaja dan pekerja keras, yang selalu gigih bekerja untuk kemajuan pariwisata Indonesia.
Ricky, begitu nama paggilan akrabnya, pembawaannya ceria, humoris tetapi tegas dalam bersikap. Jabatannya cukup strategis di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, khususnya di Bidang Pemasaran. Dia adalah senior di lingkungan Kemenparekraf. Jabatan yang pernah diembannya antara lain ;
- Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara (Mei 2021 s.d. April 2022)
- Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif (Feb 2020 s.d. Mei 2021)
- Asisten Deputi Pemasaran I Regional III (2018 s.d. Feb 2020)
- Kepala Bidang Pemasaran Area III (2018)
- Kepala Bidang Pameran Pasar Asia Pasifik (2016 s.d. 2018)
- Kepala Bidang Promosi Pasar Amerika dan Afrika (2015 s.d. 2016)
- Kepala Bidang Pengembangan SDM Kepariwisataan (2012 s.d. 2015)
Dikabarkan Ricky harus dilarikan ke RS Siloam Yogyakarta akhir Maret lalu, ketika tengah memimpin Kegiatan Bimtek dan Kurasi Paket Wisata Desa yang diselenggarakan di sebuah hotel di bilangan Jl. Adisucipto Yogyakarta.
“Faktor kelelahan yang menyebabkan sosok ramah ini harus mendahului kita. Keramahan dan kedekatan dengan semua orang membuat banyak kalangan merasa kehilangan. Beliau orang yang sangat ramah yang dan pekerja keras. Pak Ricky sangat concern dalam mengembangkan Desa Wisata. Saya mewakili ASTINDO malam itu, kami rapat hinggal larut malam.” Kenang Heben Ezer sebagai Kepala Bidang Tour Inbound & Domestik ASTINDO.
Dihubungi terpisah melalui saluran telepon, Madeleine Sophie, Humas ASTINDO menyampaikan kenangan hari-hari terakhir bersama sosok panutannya. Dia merasa sangat kehilangan seorang sosok yang wise, selalu mendukung kegiatan ASTINDO dan baginya mimpi beliau untuk pengembangan Desa Wisata harus diteruskan.
“Yang jelas, beliau memang sangat ingin desa – desa lain menjadi desa sebaik pemenang ADWI agar kesejahteraan rakyat tercapai. Jadi beliau membuat kegiatan untuk memasarkan desa wisata kepada travel agent , digandenglah ASTINDO untuk membuat Bimtek dan Kurasi Paket Wisata Desa di Jogya.” ucap Madeleine Sophie terisak.
Prosesi pemakaman secara Islam dipimpin oleh seorang Iman Maqbarah, dimulai dengan mengumandangkan Adzan. Isak tangis mengiringi saat jenazah diturunkan dari keranda dan dimasukan ke liang lahat lalu ditutup dengan tanah oleh petugas Grave Digger Dinas Pemakaman Kota Bandung.
Istri dan anak almarhum nampak tegar. Sesekali menyeka air mata yang meleleh. Suasana haru biru. Kerabat dan handai taulan terbuai dalam kedukaan yang mendalam. Nampak hadir dalam pemakaman tersebut jajaran pejabat dan Keluarga Besar Kemenparekraf, Ketua Umum ASTINDO Pauline Suharno, Jajaran Poltekpar NHI Bandung dan ratusan orang yang mengantar ke peristirahatannya yang terakhir.
“Saya bersaksi, bahwa Almarhum adalah orang baik, yang berpulang di bulan yang Suci, Bulan Ramadhan,” ungkap Imam yang memimpin prosesi pemakaman.
Talqin mayit dihadiri oleh semua keluarga, sanak saudara, tetangga, kerabat dan yang ikut menguburkan sebelum pergi meninggalkan pemakaman itu. (joseph/rn+)