GIPI MENGAJAK PARA PEMANGKU KEPENTINGAN JAWA BARAT MENCARI SOLUSI BERBAGAI PERMASALAHAN PARIWISATA
Bandung, rexnewsplus.com – GIPI Jawa Barat menginisiasi pertemuan berbagai pemangku kepentingan dalam Dialog Interaktif Stakeholder Pariwisata Jawa Barat Rabu (01/03/2023) bertempat di Gedung Warenhuis De Vries OCBC NISP, Jl. Asia Afrika Bandung – Jawa Barat.
Dialog interaktif ini memfokuskan pada pembahasan potensi, kondisi, masalah dan bagaimana solusi untuk pengembangan Pariwisata di Jawa Barat. Inti dari pembahasan adalah untuk kemajuan dan pemulihan ekonomi Jawa Barat umumnya dan Kota Bandung pada khususnya dan ini adalah sebagai bagian dari upaya pemulihan dampak Pandemi Covid 19.
Dalam Dialog interaktif ini hadir diantara nya mewakili Komisi II DPRD Jabar, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Dinas Perhubungan Jabar, Kepolisian Daerah Jabar, Komisi B DPRD Kota Bandung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dinas Perhubungan Kota Bandung, Dinas Tata Ruang Kota Bandung, Satpol PP Kota Bandung, Polrestabes Kota Bandung, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Barat, Perum, Damri, PT Jaswita, Angkasa Pura, Pengurus GIPI, ASITA ASTINDO, ASPERAPI, PUTRI dan Asosiasi lain yang terhimpun dalam GIPI Jawa Barat
Dalam penyampaian permasalahan dan aspirasi dari segenap pelaku pariwisata di Kota Bandung, Herman Muchtar dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD GIPI – Gabungan Industri Pariwisata Indonesia – Jawa Barat mengatakan bahwa semua aspirasi dari masyarakat termasuk didalamnya yang diwakili asosiasi, harus disalurkan melalui institusi perwakilan rakyat yaitu DPRD. Hal ini dimaksudkan agar tepat sasaran dan dapat mendorong kebijakan pemerintah provinsi atau Kota dan kabupaten melalui OPD sesuai dengan tupoksinya.
“Kondisi Pemulihan Ekonomi memerlukan dukungan kondisi Keamanan, ketertiban ketenangan dan kenyamanan bagi tamu, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jawa Barat. Kondisi berupa gangguan yang dialami oleh pengunjung atau wisatawan, seyogyanya sudah langsung dapat disampaikan bersama Ketua Kadin Jabar dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jawa Barat (Forkopinda Jabar),” ungkap Herman.
Lanjut dia, kasus-kasus perijinan, gangguan keamanan oleh para preman, pedagang asongan dan para oknum pengamen yang memaksa masuk kedalam bus pariwisata perlu mendapat perhatian yang serius.
Perihal permasalahan tersebut perwakilan dari HPI – Himpunan Pramuwisata Indonesia, mengharapkan institusi berwenang bisa segera melakukan aksi nyata dalam permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Menanggapi hal tersebut pihak Kepolisian melalui Pam Obvit (Pengamanan Obyek Vital) yang salah satunya membawahkan Sektor Pariwisata menyatakan bahwa pihaknya senantiasa berupaya untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat melalui risk management dan pola-pola standar kepolisian.
Disinggung perihal peningkatkan arus kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke Jawa Barat, Herman mengatakan bahwa perlu segera diaktifkan kembali BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah).
“Bukan hanya BPPD Jawa Barat tetapi juga BPPD Kota Bandung yang profesional dalam Bidang Pemasaran berdasarkan UU No 10 th 2009. Perlu diketahui bahwa sebelumnya BPPD Jawa Barat dan Kota Bandung menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia.” Pungkasnya.
Dibidang MICE – Meeting Incetives Convention and Exhibition, saat ini gedung tempat pameran dengan kapasitas yang memadai telah tersedia di Kota Bandung dan siap untuk mendukung penyelenggaraan event-event besar. B-Expo yang berlokasi dibekas bangunan Carefour Jl Soekarno Hatta Kota Bandung, memiliki luas lahan 22.160 m2 dengan lahan parkir yg mampu menampung 1.064 kendaraan.
Gedung Pameran ini siap digunakan mulai Maret 2023 dan semua stakeholder pariwisata Jawa Barat bisa bersama-sama memanfaatkan potensi ini untuk kemajuan bisnis MICE yg memiliki multiplayer efek untuk sektor pariwisata lainnya.
Disesi akhir pembahasan, penyelesaian Tol Cisumdawu – Cileunyi Sumedang Dawuan menjadi topik menarik dimana jalan tol ini yang akan menghidupkan Bandara Kertajati. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam beberapa pernyataannya menyampaikan bahwa salah satu ruas tol kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini akan selesai terhubung dengan ruas Trans Jawa dibulan Maret 2023 ini.
“Hal ini perlu kita syukuri, namun yang perlu kita pikirkan selanjutnya adalah bagaimana pengaturan yang baik antara Bandara Kertajati dan Bandara Husen Sastranegara di Kota Bandung. Pengaturan tersebut penting karena keberadaan kedua bandara tersebut harus menjadi saling komplementer dan mendukung kemajuan pariwisata secara regional Jawa Barat.” Tutup Herman Muchtar Ketua GIPI sekaligus Ketua PHRI Jawa Barat ini. (joseph/rn+)
Bantu kami dengan meng-Klik Iklan yang muncul
Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!