ASTON GROUP BATAM MENYAPA PELAKU PARIWISATA BANDUNG

Bandung, rexnewsplus.com – Banyak cara untuk lebih mengenalkan produk kepada seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya adalah jemput bola dengan mendatangi calon pelanggan.

Seperti halnya Aston Hotel Group Batam, serombongan  team Sales hotel yang ada dalam naungan Archipelago ini bertandang  ke Bandung untuk menyapa puluhan pegiat travel agent. Diketahui bahwa maksud kedatangan adalah agar bisa expanding market di Batam, karena seperti diketahui Batam adalah satu pulau di Kepri dan terlebih manajemen ingin market yang ada ini split out dari Sumatera maupun Jawa.

Kota Bandung menjadi salah satu sasaran bidik Aston Group karena potensi marketnya cukup besar, ditambah dengan adanya penerbangan langsung Bandung – Batam kendati belum setiap hari, namun penerbangan melalui Bandara Cengkareng  pun dirasa tidak terlalu jauh.

Yanuar Deddy, GM Aston Hotel Batam Residence mengatakan bahwa hotelnya memiliki total 311 kamar.

“Jadi Aston Batam Hotel Residence ini adalah 1 kompleks hotel dengan 2 tower, kedua tower itu memiliki 232 kamar hotel,  sisanya untuk peruntukan apartmen yang nyaman,” tegasnya  pada rexnewsplus.com Senin (28/08/2023).

Deddy menambahkan bahwa selain Aston Hotel Batam residence, terdapat pula Aston Inn Gideon,  hotel ini adalah hotel re-branding berbintang 3 dari hotel sebelumnya, yang dipersiapkan untuk menangkap market yang bersesuaian dengan budget dan kebutuhan pelanggan.

“Yang menarik adalah bahwa Aston Inn Gideon ini sangat terkenal bagi market regional yang sudah memiliki captive market sendiri. Aston Inn Gideon itu benar-benar adalah tujuan nomor satu di Batam yang selalu 100% okupansinya disaat week end. Hotel kami ini sudah mempunya loyal market, jadi tugas kami sekarang untuk me maintain segment market ini. Untuk itu kami harus  sudah membuka juga untuk lebih expanding market nya, yang tadinya belum masuk ke MICE business,  kita masuk ke segmen itu.” Papar Deddy yang berperawakan subur namun selalu semangat.

Lebih lanjut Deddy pun menjelaskan bahwa disepanjang tahun 2022 telah hadir pula dua hotel baru yang berkonsep modernisasi. Kedua hotel tersebut adalah Fave Nagoya yang berlokasi di Nagoya Thamrin City Complex,  ada di tower A dengan menepati empat lantai yang memiliki kamar sejumlah 119. Kelebihan hotel ini adalah   sudah menggunakan teknologi Google,  Smart phone.  Jadi kita bisa memberikan voice command melalui Google.

“Bapak bisa tanya apa saja,  bapak mau menyalakan TV atau segala macam bisa dengan voice command.  Dan kita sudah menggunakan Smart TV, jadi bila ingin mendengarkan musik dari Spotify ikonnya mereka,  ingin nonton film dari Netflix,  siaran streaming via Youtube,  semua ada di sana,” jelas Deddy.

Fave Hotel Nagoya  adalah satu-satunya  Hotel yang memiliki balkon dan yang paling besar untuk occupancy wise nya yang selalu diatas 95%  terus setiap hari dengan harga yang lumayan kompetitif.

“Kemudian hotel kedua tadi, kami memiliki Aston Nagoya,  yang memiliki  192 kamar dengan 3 tipe kamar.  Ini juga menjadi satu hotel bintang 3 yang mengadopsi 3B yaitu ,  Bed,  Breakfast,  and Broadband.  Jadi kita siapkan tempat tidur yang memang sudah kita percaya,  yang menjadi andalan kita,  yang kita gunakan dari Aston Batam. Of course dengan ada perbaikan dan sedikit beberapa improvement di sisi-sisi kualitas dari Bed itu sendiri.  Kemudian juga kita sudah punya breakfast yang

lebih sophisticated di sana.  Ada Japanese Coffee Shop deangan chef andalan yang sangat fasih untuk masak Japanese food.  Jadi ada Oden,  ada Ramen,  ada Udon,  ada Katsu  dan lainnya.” Ujar Deddy.

Acara Agent Gathering yang dihadiri oleh lebih dari 40 travel agent yang tergabung dalam organisasi ASTINDO, ASPPI, IPI, ASPPERWI ini berlangsung di Fave Hotel Braga pada Senin (28 Agustus 2023).

“Update Batam kini ternyata lebih hebat, tinggal bagaimana para stake holders di Batam bisa mempertahankan dan mengembangkan akses penerbangan langsung ke Bandung. Paling tidak jam penerbangan yang sudah ada seperti Super Air Jet ini  bisa lebih bagus, sementara ini dirasa waktunya kurang mengena untuk pelaksanaan wisata. Seperti hal nya saat ini group Golf kami terpaksa harus terbang melalui Jakarta. Mudah-mudahan para operator penerbangan dan stake holders di Kementrian Perhubungan dan pemerintah Provinsi Jabar dan Kepri bisa mempertimbangkan kembali waktu penerbangan tersebut,” ungkap Nico Darmawan Effendi saat dimintai pendapatnya dalam acara tersebut. (joseph/rn+)

Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *