Menjejak Wisata Horor di Makassar: Menelusuri Misteri dan Sejarah Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam (Kompas.com/ foto Istimewa)

Makassar, rexnewsplus.com –  Di tengah pesona alam dan budaya yang kaya, Indonesia juga menyimpan sisi lain yang penuh misteri dan adrenalin.

Bagi para pencinta sensasi yang berbeda, wisata horor menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Dari sudut-sudut gelap sejarah hingga kisah-kisah mistik yang terus hidup di kalangan masyarakat, ghost tourism atau wisata horor telah menjadi bagian dari daya tarik unik negeri ini. Salah satu ikon wisata horor di Indonesia adalah Fort Rotterdam di Makassar.

Benteng ini menjadi saksi bisu peristiwa-peristiwa penting, termasuk sebagai tempat penahanan Pangeran Diponegoro selama periode penjajahan. Bangunan ini juga menjadi saksi sejarah perjuangan warga Makassar ketika melawan penjajahan Belanda di Tanah Air. Kisah mistis yang melekat pada benteng ini pun konon disebabkan oleh pembantaian di masa lalu.

Saat masyarakat Gowa berusaha merebut benteng ini, ada banyak pembantaian yang terjadi. Banyak orang gugur karena perlawanan itu, sehingga tempat ini pun menjadi angker. Konon, arwah orang-orang yang meregang nyawa di tempat ini lah yang membuat Fort Rotterdam penuh dengan nuansa mistis.

Benteng Fort Rotterdam juga beberapa kali digunakan sebagai tempat aktivitas paranormal. Ada juga pengunjung yang mengaku pernah melihat sosok penampakan tentara berpakaian Belanda dan sosok-sosok berlumuran darah yang melintas di area benteng menjadi cerita yang sering dibagikan oleh para pengunjung.

Selain itu, tersebar cerita menyedihkan yang konon menjadi penyebab angkernya benteng ini. Konon, pernah ada seorang wanita bernama Sumiati yang tewas gantung diri di benteng ini.

Sumiati frustasi karena telah menjadi korban pemerkosaan. Pelaku yang memperkosa Sumiati pada saat itu memakai baju warna merah. Dari kisah Sumiati ini, para perngunjung pun dilarang mengenakan pakaian berwarna merah.

Fenomena ini menambah daya tarik Fort Rotterdam sebagai destinasi wisata horor yang menantang nyali. Benteng yang dibangun pada abad ke-17 ini menjadi saksi bisu perjalanan waktu dan juga menjadi tempat dimana legenda dan mitos bersemayam.

Petugas Cagar Budaya Benteng  Fort Rotterdam Makassar, Taufik mengatakan sejumlah mitos yang tersebar dan didesuskan oleh para masyarakat memang benar adanya. Ia mengakui banyaknya kejadian aneh hingga kesurupan yang dialami oleh para pengunjung maupun petugas.

Lorong Fort Rotetrdam (Kompasiana/ foto Istimewa)

“Jadi bagian yang paling angker itu yang di lorong ini dulu kan ada ekornya tapi sekarang sudah tidak ada karna terjadi pembangunan kota makassar. Jadi terowongan pertama yang kita naik dikaki kirinya itu adalah lokasi yang digunakan beberapa stasiun tv untuk mengadakan acara reality show,” ujarnya, Sabtu (09/12).

“Jadi siapa yang bisa berdiri satu jam tapi jam 12 malam di terowongan itu lokasi pertama, lokasi kedua yang disebelah kiri ini terowongan yang dibawah itu. Kenapa karna dulunya di ekornya ini yang sebelah sini sekarang sudah hilang itu tempat interogasi.   Disana itu ada alat pemeriksaan dan tiang gantungnya itulah kenapa dibagian belakang ini dikenal angker,” sambungnya.

Ia pun menjelaskan sejumlah mitos penunggu yang kerap menampakkan diri dan beberapa kali dilihat oleh pengunjung bahkan petugas yakni diantaranya:

Pada masa pemerintahan Belanda (foto istimewa)

  1. Hantu Tentara Belanda. Taufik menjelaskan bahwa salah satu hantu yang sering didengar adalah tentang hantu tentara Belanda yang masih “mengawasi” benteng ini.

Dari pengakuannya, sejumlah pengunjung melaporkan melihat sosok bayangan berpakaian militer Belanda pada malam hari.

Taman Bunga (kompasiana/foto istimewa)

  1. Kuntilanak di Taman Bunga. Taman bunga di dalam kompleks benteng juga disebut-sebut sebagai tempat berkumpulnya kuntilanak yakni makhluk halus dalam mitologi Indonesia.

Taufik menyebut sejumlah pengunjung maupun petugas kerap mendengar suara tangisan bayi atau tawa ganjil dari taman ini pada malam hari.

Terowongan bawah tanah (kompasiana/foto istimewa)

  1. Pocong di Terowongan. Terdapat terowongan di dalam benteng yang menjadi subjek banyak cerita mistis. Taufik menyebut pocong, makhluk mistis berbalut kain kafan, sering kali dikabarkan muncul di terowongan yang ada di Benteng Fort Rotterdam pada malam hari.

“Jadi kalau dibilang mitos iya karna biasanya para security disini ikut merasakan dan mengalami ada suara tapi tidak ada gambar seperti orang baris berbaris. Kalau persoalan penunggu pasti ada ya karna kita kan ada beberapa makhluk ya, ada makhluk astral juga”, pungkasnya.

Meski dibalik cerita horornya, hingga kini Benteng Fort Rotterdam Makassar selalu aktif digunakan dalam beberapa event komunitas hingga literasi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno, bahkan mengakui potensi ghost tourism di Indonesia. Dengan banyaknya tempat-tempat peninggalan zaman kolonial yang dikenal angker, seperti Fort Rotterdam, Indonesia memiliki kesempatan untuk mengembangkan segmen wisata ini.

Wisata horor tidak hanya tentang ketakutan, tetapi juga tentang memahami dan menghargai sejarah dari tempat-tempat tersebut.

Di Fort Rotterdam, pengunjung tidak hanya diajak untuk merasakan adrenalin, tetapi juga untuk belajar tentang latar belakang sejarah dan peristiwa yang telah terjadi di sana. Ini adalah cara untuk mengingat dan menghormati mereka yang telah berjuang dan mengalami masa-masa sulit di masa lalu. Jadi berani coba suasana wisata horor yang satu ini? (Razny/rn+)

Artikel ini telah tayang di halaman KabarMakassar.com dengan judul “ Mengungkap mitos hantu penunggu di Benteng Fort Rotterdam Makassar”

Di halaman radarmadura.com dengan judul “Menjejak wisata horor di Indonesia : Menelusuri misteri dan sejarah Fort Rotterdam”

Di halaman liputan6.com dengan judul “Kisah di balik angkernya Benteng Fort Rotterdam Makassar”

Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera di tayangkan. Materi dan photo – photo ( max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi  (+62) 87729436180)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *