Menelusuri Sejarah Candi Cangkuang yang Mempesona

Wisata Candi Cangkuang (Foto Istimewa)

Bandung, rexnewsplus.com – Candi Cangkuang adalah sebuah candi hindu yang terdapat di Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Candi yang pertama kali ditemukan di Tatar Sunda (Tanah  Sunda) serta merupakan satu-satunya Candi Hindu.

Nama Candi Cangkuang diambil dari nama desa tempat candi ini berada. kata ‘Cangkuang‘ sendiri adalah nama tanaman sejenis pandan (Pandanus Furcatus), yang banyak terdapat di sekitar makam, Embah Dalem Arief Muhammad, leluhur Kampung Pulo. Tanaman Cangkuang ini daunnya bisa di manfaatkan untuk membuat tudung, tikar atau pembungkus.

Candi Cangkuang ( Dok. Instagram @candicangkuang_garut/Foto Istimewa)

Jam oprasional Candi Cangkuang buka setiap hari dari pukul         07.30 – 17.00 WIB.Harga tiket masuk ke Candi Cangkuang para pengunjung hanya membayar  Rp.5.000 untuk orang dewasa, dan Rp. 3.000 untuk anak-anak. Harga tersebut tentu bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung dari kebijakan pihak pengelola.

Untuk masuk ke destinasi wisata ini pengunjung harus menyebrangi danau (situ dalam bahsa Sunda ), untuk mencapai tempat tersebut pengunjung harus menyeberang dengan menggunakan rakit, Untuk menyebrang dengan rakit anda cukup membayar Rp.5000 rupiah /orangnya, dengan kapasitas maksimal 20 orang atau sewa rakit dengan harga 100.000 rupiah/rakitnya.

Rakit Candi Cangkuang ( Dok. Instagram @candicangkuang_garut/Foto Istimewa)

Daya Tarik Candi Cangkuang

  • Candi Cangkuang

Candi Hindu yang dibangun pada abad ke-8. Pada 1966 yang menemukan bangunan candi ini, mereka adalah Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita. Ukuran candi ini adalah 4,5 x 4 meter dengan tinggi 8,5 meter. Di dalamnya juga terdapat patung Dewa Siwa.

  • Museum Situs Cangkuang

Musuem ini menyimpan berbagai peninggalan bersejarah yang ditinggalkan oleh Dalem Arief. Anda bisa menjumpai kitab-kitab yang ditulis sendiri oleh Dalem Arief, Al Quran dan catatan khutbah Jumat yang tertulis dalam kulit kayu, pusaka, dan benda-bedan bersejarah lainnya.

  • Kampung Pulo

Kampung Pulo dijadikan sebagai desa wisata karena masih memegah teguh adat istiadat yang berlaku. Salah satunya adalah dengan tidak adanya penambahan bangunan tempat tinggal. Di kampung ini hanya ada enam rumah dan satu masjid kecil dari zaman dahulu hingga saat ini.

Fasilitas Kios Makanan dan Kios Souvenir (Dok. Instragram @candicangkuang_garut / Foto Istimewa)

Fasilitas

Pengunjung tidak perlu khawatir mengenai fasilitas, disini terdapat

fasilitas yang cukup lengkap.

Seperti :

  • Area parkir
  • Toilet umum
  • Mushola
  • Kios makanan
  • Kios souvenir

Candi Cangkuang tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga simbol kebesaran sejarah dan tradisi yang harus terus kita jaga dan lestarikan.

(Najwa/rn+)

Artikel ini telah diterbitkan di halaman travel.okezone.com dengan judul “Wisata Sejarah Candi Cangkuang Garut: Lokasi Rute, Harga Tiket, dan Daya Tarik”.

Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera di tayangkan. Materi dan photo – photo ( max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi  (+62) 81320979339

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *