PESERTA AKSI DAMAI DARI JOGJA SUARAKAN DUKUNGAN: “CABUT SK-NYA, AGAR PARIWISATA HIDUP KEMBALI”

Gedung Sate tempat aksi damai (foto Joseph)
Bandung, rexnewsplus.com – Salah satu peserta aksi damai di depan Gedung Sate, Bandung, Senin, 21 Juli 2025, datang jauh-jauh dari Jogyakarta. Ia adalah Risdianto, Manager Bakpia Wong Jogjakarta, yang menyatakan dukungannya penuh terhadap perjuangan para pelaku pariwisata di Jawa Barat.
Dalam wawancaranya, Risdianto mengatakan bahwa aksi ini merupakan bagian dari agenda silaturahmi rutin dengan rekan-rekan pelaku wisata di Jawa Barat, khususnya di Bandung. Namun, kehadirannya kali ini juga sebagai bentuk kepedulian atas dampak nyata dari kebijakan pelarangan studi tur ke luar provinsi.
“Menurut saya, mereka memperjuangkan hak mereka. Karena sejak kebijakan itu keluar, pariwisata seperti mati suri. Harapannya, semoga dari Kang Deddy Mulyadi bisa mencabut aturan itu supaya semuanya bisa kembali normal dan semua pihak bisa bahagia,” ujarnya.
Aksi damai ini didukung ribuan peserta dari berbagai daerah. Tercatat lebih dari 3.000 orang hadir di depan Gedung Sate, disertai ratusan bus dari kota-kota seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Cirebon, Indramayu, hingga Bekasi.

Peserta aksi menggunakan kostum pocong (foto Joseph)
Di lapangan, orasi terus berlangsung. Salah satu orator bahkan tampil dengan membawa buah nanas dan ditemani peserta aksi yang mengenakan kostum pocong sebagai simbol protes damai yang kreatif.
Meski cuaca siang itu panas menyengat, semangat para peserta tak surut. Seruan agar Gubernur Jawa Barat, Kang Deddy Mulyadi, segera mencabut Surat Keputusan pelarangan studi tur terus menggema.
Aksi berjalan tertib, penuh semangat, dan memperlihatkan kuatnya solidaritas lintas daerah dalam mendukung keberlangsungan pariwisata yang kini tengah berjuang untuk kembali pulih. (Js/Tn/rn+)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!