PARA PETINGGI PARIWISATA INDONESIA DAN INTERNASIONAL HINGGA PEJABAT PEMERINTAH AKAN HADIR PADA MUNAS ASTINDO VI DI LABUAN BAJO

Binatang Komodo yang menjadi Icon Labuan Bajo / NTT (foto Istimewa)

Labuan Bajo, rexnewsplus.com –– Kota eksotis di ujung barat Pulau Flores kembali menjadi sorotan nasional. Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) resmi memilih Labuan Bajo sebagai tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) VI, yang akan digelar pada 27–29 Oktober 2025.

Ajang bergengsi ini tak hanya menjadi forum strategis bagi pelaku industri perjalanan, tetapi juga momentum memperkenalkan wajah baru pariwisata Labuan Bajo kepada pelaku bisnis wisata dari 29 provinsi di Indonesia.

“Munas ASTINDO merupakan rapat tertinggi organisasi yang dilaksanakan rutin setiap empat tahun sekali,” jelas Ignasius Suradin, Ketua Panitia Munas VI ASTINDO, kepada wartawan. “Tahun ini Labuan Bajo terpilih bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena komitmen kuat daerah ini dalam mengembangkan ekosistem pariwisata berkelanjutan,” tambahnya.

Ignasius Suradin, Ketua Panitia Munas VI ASTINDO (foto dok ignas)

Keputusan memilih Labuan Bajo bukan terjadi begitu saja. Saat Rakernas ASTINDO 2024 di Aceh, berbagai daerah berebut menjadi tuan rumah. Namun, berkat lobi intens dan kegigihan Ketua DPD ASTINDO NTT, Jeme Hungga Matal, akhirnya Labuan Bajo resmi ditetapkan sebagai lokasi penyelenggaraan.

“Ini hasil perjuangan bersama seluruh anggota DPD ASTINDO NTT. Kami ingin menunjukkan bahwa NTT, khususnya Labuan Bajo, siap menjadi destinasi unggulan dunia,” ujar Jeme penuh semangat.

Sekitar 100 pimpinan agen perjalanan dari 29 provinsi akan hadir dalam Munas VI ini. Selain agenda utama berupa pengesahan penyempurnaan AD/ART, pemilihan Ketua Umum dan Dewan Pengawas DPP ASTINDO periode 2025–2029, serta penetapan program kerja baru, kegiatan ini juga dirancang sebagai ajang bisnis dan promosi pariwisata.

Flyer Munas Astindo VI Labuan Baji (foto DPP/Istimewa)

Melalui program Table Top atau Business Matching (B2B), para peserta akan dipertemukan langsung dengan pelaku wisata lokal Labuan Bajo — dari operator kapal wisata, hotel, hingga UMKM pariwisata.

“Kami ingin menjadikan Munas ini bukan sekadar rapat organisasi, tapi juga pintu masuk investasi dan promosi daerah,” kata Ignasius Suradin.

Peresmian Munas VI ASTINDO akan berlangsung pada 28 Oktober 2025 di Golo Mori Convention Center (GMCC). Sejumlah pejabat penting dijadwalkan hadir, antara lain perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perhubungan, Injourney, Angkasa Pura, hingga Gubernur NTT dan Bupati Manggarai Barat.

Tak kalah bergengsi, President ASEANTA (Asean Tourism Association) dan Ketua Umum GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) juga dipastikan hadir, memperkuat posisi Munas ini sebagai event pariwisata berskala internasional.

Sebagai penutup, Gala Dinner pada malam 28 Oktober akan menjadi malam penuh cahaya — dihadiri oleh maskapai penerbangan asing, National Tourism Organization (NTO) dari berbagai negara, serta mitra besar seperti BCA, GDS, perusahaan asuransi, dan Telkomsel.

Hari terakhir, 29 Oktober 2025, peserta akan diajak menikmati Island Hopping Tour dan Sunset Dinner Cruise di kapal phinisi, sebagai bagian dari Familiarization Trip (Fam Trip). Kegiatan ini menjadi cara elegan untuk mempromosikan destinasi unggulan seperti Pulau Padar, Pink Beach, dan kawasan Taman Nasional Komodo.

Salam Astindo dari atas Kapal Phinisi (foto ignas/istimewa)

“Ini saatnya Labuan Bajo menunjukkan pesonanya kepada para pemimpin industri pariwisata Indonesia dan ASEAN,” ujar Jeme Hungga Matal. “Kami ingin mereka pulang dengan kesan tak terlupakan – dan kembali lagi dengan membawa wisatawan.”

Penyelenggaraan Munas VI ASTINDO di Labuan Bajo menegaskan posisi kota ini sebagai ikon destinasi unggulan nasional dan simbol kemajuan pariwisata daerah. Dengan infrastruktur kelas dunia seperti Golo Mori Convention Center, bandara yang terus diperluas, dan jaringan transportasi laut yang semakin modern, Labuan Bajo kini bersiap menatap panggung global.

Munas VI ASTINDO di Labuan Bajo diperkirakan menjadi momentum strategis membangun kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan pelaku wisata lokal. Lebih dari sekadar forum internal, event ini membuka peluang besar bagi NTT menjadi pusat pariwisata berkelas dunia – sejalan dengan visi Indonesia sebagai “World’s Quality Tourism Destination 2030.” (js/rn+)

 

Artikel ini sudah tayang di BERITA FAJAR TIMUR 17-10-2025 dengan judul yang berbeda

 

Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi +62 81320-97-9339

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *