DARI LAPTOP PAUL EDMUNDUS TALO
……..yang dapat kita semua lakukan hanyalah sama seperti burung, mengintip ke luar dan berharap dapat terbang kembali ke langit biru…..”
Sahabat Biro Perjalanan Wisata yang saya kasihi,
Beberapa minggu terakhir kita telah mendengar, membaca, melihat dan mengalami banyak hal, mungkin terlalu banyak dalam waktu yang sangat singkat. Kita mengetahui Bali dibuka per 14 Oktober 2021 tetapi tidak ada perusahaan penerbangan yang mau terbang ke Bali. Hal ini terjadi karena rintangan demi rintangan yang mana pemerintah dan pihak pelaku pariwisata berusaha untuk dapat mengatasi dengan berbagai keterbatasan. Ada yang marah, ada yang pasrah dan ada yang bersabar dalam keprihatinan.
Sekitar 700 hari telah kita lalui, sejak deklarasi WHO dimana hampir seluruh dunia dengan 7,8 Miliar penduduk hidup di zona Pandemi Covid. Setiap hari membuat kita seakan merasa dikurung dalam sangkar seperti halnya sangkar burung yang tertutup. Yang dapat kita semua lakukan hanyalah sama seperti burung, mengintip ke luar dan berharap dapat terbang kembali ke langit biru. Kemudian, kadang-kadang, pintu mau terbuka sedikit, ehhhhh….ternyata hanya untuk ditutup kembali.
Inilah hidup kita yang dilalui selama 2 tahun sebagai sebuah pelajaran tentang harapan, dia datang lalu pergi dan datang lagi. Pesan sang Nenek & Kakek:”Hendaknya Hidup kita tetap dalam harapan, harapan kepadaNYA.”
Bagi dunia perjalanan Wisata perubahan kearah normal sementara dalam 2 tahun terakhir yang kita alami, kini akhirnya akan segera berakhir, menyusul dibukanya kembali Bali per 14 Februari 2022. Di sana, di Bandara Ngurah Rai telah hadir penerbangan antarbangsa yang membawa wisatawan dari berbagai negara dengan menjalani masa “Warm Up Vacation” ungkapan halus dari karantina selama 3 hari 2 malam.
Dari perubahan-perubahan keputusan pemerintah, melalui rapat-rapat koordinasi terbatas antardepartemen, rapat koordinasi dengan menghadirkan organisasi pelaku pariwisata IINTOA, BTB, ASITA, Jangkar dan lainnya yang dilakukan sebelumnya setiap hari, sekarang dilakukan 1 hari dalam seminggu pada hari setiap hari Selasa telah membawa angin segar harapan. Harapan di mana kita bersiap untuk menyesuaikan diri kembali, kita merasakan akan kembali ke masa 2 tahun silam walaupun perlahan-lahan.
Sahabat, pintu yang tadinya tertutup kini telah terbuka sedkit lebih lebar, kita tentu mengharapkan dibuka penuh, atau setidaknya sedang bekerja untuk menuju ke arah itu. Pandemi Covid akan menjadi masa lalu dan sayap kita yang telah tercabut sebelumnya, sekarang mulai tumbuh dan berkibar. Banyak negara telah mencabut embargo perjalanan mereka dan telah menetapkan langkah-langkah untuk memfasilitasi berbagai tes vaksin, terakhir Booster.
Kami siap untuk menjemput kembalinya pariwisata Bali dan Pariwisata Nasional. Bersama dengan seluruh sahabat kami di Yogyakarta, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Medan dan Makasar. Di seluruh Indonesia.
Akhir kata, mari kita mendukung pemerintah, bekerja sama di antara kita agar kita dapat kembali berkarya di ladang pariwisata kita seperti dua tahun lalu. Salam hangat & tetap semangat.
Paul Edmundus Talo
Denpasar, 24 Februari 2022
(Tulisan ini terinspirasi oleh tulisan sahabat saya M. Poonja)
Foto : Dok Paul
Editor : joseph