SELAIN TRAVEL AGENT AKAN DIHADIRKAN PULA EO / PCO BESAR DI JOGYAVAGANZA
Yogyakarta, rexnewsplus.com – Salah satu dari 34 provinsi di Indonesia yang getol mempromosikan daerahnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi yang memiliki otonomi khusus di wilayah Jawa Tengah ini terkenal sejak sekian tahun silam berkonsentrasi dalam bidang pariwisata untuk meningkatkan PAD nya.
Bila diperhatikan ada kemiripan pola pengembangan potensi pariwisata antara Bandung, Yogya dan Malang yang kesemuanya menjadikan khazanah luar biasa di Tanah Air ini.
Yogyakarta memiliki potensi pariwisata hampir di semua wilayah. Kejelian para pemangku kebijakan dan kolaborasi apik dengan para pelaku pariwisata menghasilkan berbagai macam atraksi wisata yang menjadi destinasi unggulan. Kekayaan ini terus di ekspolarasi, dibangun, dikembangkan dan semestinya digaungkan pada publik melalui berbagai cara promosi.
Berkaitan dengan itu, untuk ke lima kalinya Yogyakarta menggelar promosi pariwisata dengan tajuk Jogjavaganza.
Dihubungi melalui sambungan telepon Senin (14/03/2022), Edwin Ismedi Himna dalam kapasitasnya sebagai Ketua II Panitia Pelaksana mengatakan bahwa, penyelenggaraan acara ini akan dilaksanakan pada tanggal 28-31 Maret 2022, selama 4 hari 3 malam.
“Ini merupakan Jogjavaganza yang ke-5 kali kami selenggarakan. Pelaksanaan ini sebagai kolaborasi yang guyub antara Dinas Pariwisata Kota Jogja, Badan Promosi Pariwisata Kota Jogja, ASITA, PHRI, Asosiasi Salesbritis, HSA (Hotel Sales Association) di Jogjakarta.” terang Edwin pada rexnewsplus.com.
Lanjut Edwin, pelaksanaan kali ini sedikit berbeda dari tahun 2021 lalu karena pembatasan yang cukup rumit, sehingga panitia berfokus pada Travel Agents yang berada di Pulau Jawa. Pemikirannya adalah jarak dan waktu tempuh ke Yogyakarta relatif lancar semenjak ada jalan Tol Trans Jawa. Tahun kemarin panitia mengundang hampir 100 buyers yang berada di Pulau Jawa, yaitu Banten, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Ditahun 2022 ini kita buat sedikit perubahan, yaitu dengan menggandeng teman-teman pemain MICE, dalam hal ini PCO atau EO dan teman-teman travel agent yang selama ini bermain di pemerintahan.” tambahnya.
Menurut Edwin, sampai hari ini, Senin (14/03/2022) panitia sudah mengundang sekitar 12 PCO besar yang berasal dari Jakarta dan Bandung juga dari beberapa Kementrian. Panitia sengaja mengundang para PIC yang sering mengadakan event meeting di hotel, untuk itu panitia ingin mengangkat selain dari leisure ke Jogja juga wisata MICE. Ini adalah sesuatu yang cukup menjanjikan dalam bisnis industri pariwisata , sehingga para PCO tersebut bisa berinteraksi langsung dengan pihak Hotel dan travel agent, sehingga menjadi partner mereka sewaktu mengadakan event di Jogja.
Dalam pelaksanaan nanti ada 80 buyers yang akan difasilitasi mulai dari transportasi dari daerah masing-masing hingga kembali lagi, baik menggunakan moda transportasi darat maupun udara, tentunya sesuai dengan plafond yang sudah ditentukan. Panitia juga sudah menyiapkan akomodasi, makan minum dan menyusun acaranya yang menarik sehingga para undangan tidak akan jenuh atau bosan.
Inti dari pertemuan ini adalah pelaksanaan Table Top, dengan pola buyer meet seller dengan sistem round robin dan free dealing. Selanjutnya keesokan harinya para buyer akan diajak untuk having fun dengan melakukan sebuah kegiatan Amazing Race di kawasan Malioboro.
“Kami memilih kawasan Malioboro karena kini wajahnya sudah berubah dengan penataan baru, dimana para pedagang kaki lima yang selama ini berada di koridor Jalan Malioboro sekarang sudah di relokasi ke Teras Malioboro 1 dan 2. Ini menjadikan sebuah destinasi yang baru dan akan kita kenalkan kepada para buyers dan EO / PCO.” pungkas Edwin.
Panitia berharap setelah pelaksanaan ini para buyers mendapatkan new experices tentang Jogya, karena akan banyak sekali perubahan yang unik dan menarik. Ini merupakan mementum yang tepat di penghujung pandemi ini, untuk secara langsung memperlihatkan kepada beberapa Inbound Tour Operator dari Jakarta, Bandung, Bali dan Sumatera, yang mana beberapa waktu lalu sempat viral bahwasanya Malioboro tanpa PKL.
“Kami berharap kiranya Jogya menjadi rujukan dan destinasi prioritas untuk penyelenggaraan MICE, karena kami yakin aksesibiltas ke Yogyakarta ini mudah, kami memiliki Bandara yang indah dan bagus, akses jalan Tol Trans Jawa melalui Klaten, jalur kereta api dari barat dan timur, pilihan hotel yang bervariasi, destinasi pariwisata yang banyak bermunculan di setiap Kabupaten, keragaman seni budaya, kuliner dan oleh-oleh. Kolaborasi ini semoga menjadikan DIY sebagai destinasi utama bagi pasar Asia, Eropa, Pasifik dan Middle East.” tutup Edwin. (joseph/rn+)