TOURISM MALAYSIA MENGAJAK UNTUK LANGSUNG CEK OMBAK PENERAPAN LANGKAWI INTERNATIONAL TRAVEL BUBBLE

Langit biru, pantai bersih, indahnya Langkawi (foto jodi)

Langkawi, rexnewsplus.com – Negeri Jiran Malaysia jaraknya tidak terlalu jauh dari Indonesia, bahkan ada yang berbatasan langsung di Pulau Kalimantan. Negara yang kaya akan potensi pariwisata baik alam dan budaya ini, kini tengah bersiap-siap untuk membuka diri bagi para wisatawan asing.

Salah satu pintu masuk yang kini tengah diuji coba adalah Langkawi, dengan program Langkawi International Tarvel Bubble.

Langkawi memiliki luas 478,5 km persegi. gugusan ini memiliki 104 pulau yang memiliki banyak daya tarik wisata, terutama keindahan alamnya yang sangat memukau. Terhitung sejak tahun 1987, Langkawi memiliki status pulau yang bebas bea cukai, dengan demikian Langkawi menjadi surga belanja bagi wisatawan.

Sementara ini belum ada penerbangan langsung menuju Langkawi. Dari Jakarta bisa transit dahulu di Singapore lalu menuju Langkawi dengan flight duration 90 menit. Atau pula bisa melalui KLIA.

Awak rexnewsplus.com bersama rombongan dari Tourism Malaysia melaporkan perihal tata cara perjalanan menuju Langkawi yang perlu menjadi perhatian para wisatawan. Dari Jakarta terbang dengan mempergunakan penerbangan SQ – Singapore Airlines yang take off dari Terminal 3 Bandara International Soekarno Hatta. Tiba di Terminal 3 Changi International Airport kita akan di transfer menuju Terminal 1 untuk Connecting Flight ke Langkawi dengan durasi penerbangan sekitar 1 jam 30 menit. Service on board diberikan Snack.

Pantauan sementara Changi Airport masih relatif sepi, gerai-gerai yang biasanya ramai saat ini terlihat lengang dan sebagian besar masih tutup, mungkin karena efek pandemi dan kebijakan pemerintah Singapore yang belum secara penuh membuka pintu masuk wisatawan asing.

Saat landing di Langkawi International Airport, sebaiknya kita sudah men download dahulu aplikasi mysejahtera yang kalau di Indonesia dikenal dengan Peduli Lindungi. Wisatawan wajib mengisi data yang diperlukan dalam aplikasi itu, lalu petugas akan memeriksa melalui scan barcode di aplikasi mysejahtera tersebut. Isian data kurang lebih sama seperti embarkasi ditambah dengan data kesehatan antara lain tempat karantina, riwayat vaksin dan lain-lain.

Usai pemeriksaan imigrasi dan bea cukai, wisatawan akan langsung di test PCR yang lokasinya tidak jauh dari Bandara.

Sambil menunggu hasil PCR kita bisa check in hotel dan menikmati sea food terlezat di sini. Salah satu yang direkomen adalah ikan bakar dan sate malaysia.

Kenikmatan yang hakiki akan didapatkan saat menyantap hidangan itu, awas jangan sampai gelap mata saking nikmatnya hingga kekenyangan. Orang Malaysia cakap ‘termonyeh-monyeh’ . (rn+)

Reporter : Jodi

Editor : Joseph