HEALING-FEELING-SNORKELING DI KARIMUNJAWA ALA ASTINDO

Sebagian anggota berphoto dengan banner ASTINDO (foto Dian)

Semarang, rexnewsplus.com – Salah satu kegiatan bertajuk  “Healing-Feeling-Snorkeling” @Karimunjawa baru-baru ini tuntas dilaksanakan oleh DPD ASTINDO Jawa Tengah.

Sebagian peserta saat turun dari kapal (foto Dian)

Kegiatan dalam rangka memenuhi amanat organisasi untuk melaksanakan program kerja tersebut, bertujuan pula untuk menunjukan  keberadaan dan pengabdian industri perjalanan serta mendorong kebangkitan Pariwisata di wilayah Jawa Tengah. DPD ASTINDO Jawa Tengah menggandeng para stakeholder Pariwisata dan Transportasi di Jawa Tengah untuk kembali mendinamiskan potensi kepariwisataan  Karimunjawa.

Dian Dalu Akirta – Ketua DPD ASTINDO Jawa Tengah

Dihubungi melalui saluran telepon, Dian Dalu Akirta,  Ketua DPD ASTINDO Jawa Tengah menyampaikan bahwa acara Healing-Feeling-Snorkeling ini  merupakan rangkaian kegiatan Program Kerja dari DPD ASTINDO Jawa Tengah.

“Rangkaian acara mulai dari mengadakan Familiarization Trip ke Taman Nasional Karimunjawa pada tanggal 18 – 20 April 2022 dan Hybrid Seminar pada tanggal 19 April 2022 dengan tema  “Healing-Feeling-Snorkeling” @Karimunjawa, yang diawali dengan pelaksanaan Dialog Kebangkitan Pariwisata dengan stake holders lokal Karimunjawa yang bertempat di Bukit Love Karimunjawa pada tanggal 18 april 2022 secara luring (offline),” terangnya.

Salam ASTINDO dari Pulau Karimunjawa (foto Dian)

Acara Hybrid Seminar yang dibuka oleh  Martini M Paham – PLT Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara yang mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Hadir bergabung pula Mugen S Sartoto selaku PLT Direktur Jendral Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI, Pauline Suharno Ketua Umum ASTINDO beserta jajaran pengurus DPP. Bergabung pula secara offline bertempat di Pulau Karimun Jawa anggota dan pengurus DPD ASTINDO Jawa Tengah, pengurus dan pengelola Pantai Bobby, Pantai Ujung Gelam, Pantai Laendra, Spot Snorkling Maer, Penangkaran Hiu, Alun-alun Karimunjawa, Bukit Love dan Hotel Spazio.  Secara online (virtual) tercatat bergabung sebanyak 135  peserta yang terdiri dari para Pejabat Pemda dan para Travel Agent dari berbagai provinsi di Indonesia yang siap menjual Paket Wisata ke Karimunjawa.

Suasana malam di Karimunjawa (foto Dian)

Dalam acara Hybrid Seminar tersebut, ditampilkan visual baik secara live maupun recording mengenai keindahan dan keunikan potensi wisata Karimunjawa. Penjelasan tersebut disampaikan oleh para pemangku kebijakan terkait di masing-masing obyek, yang dapat dijadikan sebagai referensi destinasi alternatif bagi para wisatawan.

Hadir diantaranya sebagai penyaji materi dari Dinas Perhubungan Jawa tengah yang diwakili Kabid Angkutan, Kadisporapar Jateng yang diwakili Kabid Pemasaran dan Ketua DPRD Kabupaten Jepara dan Camat Karimunjawa.

Sebagai bahan referensi bahwa ASTINDO yang beranggotakan para Travel Agent yang berasal dari seluruh Indonesia ini, didirikan pada tanggal 10 Nopember 1999, oleh 25 (dua puluh lima) orang para pemimpin Travel Agent yang sudah mapan, termasuk diantaranya adalah Meity Robot dari Iwata Tour yang pada waktu itu juga sedang menjabat sebagai Ketua Umum ASITA.

Pendirian ASTINDO juga mendapat dukungan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada waktu itu I Gde Ardika, karena keberadaannya sangat diperlukan oleh industrinya.

Pendirian ASTINDO yang disebabkan oleh terjadinya Devaluasi di Indonesia, yang mengakibatkan para Travel Agent tidak sanggup membayar penjualan Ticket-ticket Airlines Internasional, karena nilai tukar US Dollar yang melambung hingga 5 X lipat pada waktu itu. Oleh karenanya melalui Direktorat Jendral Perhubungan Udara, Departemen Pehubungan RI menerbitkan Surat Keputusan (SK) Menteri Perhubungan Republik Indonesia dengan No. KP 263 tahun 2000, menetapkan ASTINDO sebagai asosiasi binaan Departemen Pehubungan RI, agar dapat sejajar dengan para Airlines.  (joseph/astindojateng/rn+)