PEMILIK WARUNG BALI DI PUSAT KOTA PHNOM PENH BERASAL DARI USA

Warung Bali, salah satu pusat kuliner menu Indonesia di pusat kota Phnom Penh (foto joseph)

Phnom Penh – Kamboja, rexnewsplus.com – Salah pendukung kegiatan pariwisata adalah makanan. Berbagai kuliner khas sebuah destinasi wisata akan disajikan dengan berbagai cara dan gaya pengolahan. Mulai dari penyajian yang sopan santun hingga dianggap ekstrim.

Bila kita berjalan-jalan di Pusat Kota Phnom Penh – Kamboja, ada sebuah rumah makan sederhana, ukuran sekitar 5 x 6 meter persegi, namun selalu penuh apalagi di jam-jam makan. Ornamen-ornamen khas Indonesia terpajang disini.

Namanya Warung Bali, terletak di #25Eo, Street 178, Phnom Penh, tidak jauh dari Kantor KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia. Lokasinya di sangat strategis menjadikan rumah makan ini selalu diserbu pengunjung beragai kalangan, khususnya para WNI yang kangen dengan masakan asli dengan cita rasa leluhur yang sangat pas di lidah.

Bagi para WNI yang rindu dengan sayur asem, tahu balado, sambal matah, karedok, sate, rendang, batagor, nasi goreng, sayur lodeh dan hampir semua menu khas Indonesia tersaji disini.

Nama Warung Bali diambil karena kata Bali sudah sangat dikenal dimana-mana, sehingga dengan kata Bali akan mengundang berbagai pecinta kuliner untuk mencicipi aneka masakan dari Indonesia. Adalah dua orang dari USA, namanya Pirdaos dan Kasmin, mereka bukan dari negeri Paman Sam tetapi  jadi Jawa Barat – Indonesia, yang kerap dipanggil USA – Urang Sunda Asli.

kedua orang ini dari USA – Urang Sunda Asli yang sudah bermukim 27 tahun di Kamboja, Kasmin (merah) dan Pirdaos (kuning) (foto joseph)

Kasmin yang berasal dari Banjar dan Pirdaos dari Karawang Jawa Barat ini memulai usaha warung makan ini sejak 27 tahun lalu. Berawal sebagai seorang TKI yang bekerja di bidang industri, lalu beralih ke usaha cafe bersama seorang penyandang dana. Akan tetapi karena usaha cafe tersebut tidak mulus hingga bangkrut, Kasmin dan Pirdaos berinisiatif membuat warung makan yang ditujukan bagi segmentasi menengah ke bawah.

“Kalau saya menamai rumah makan ini dengan nama Karawang atau Banjar, atau Cilacap, orang-orang tidak akan tahu. Tapi dengan mengambil kata Bali yang sudah terkenal dimana-mana hal itu menjadi magnet untuk para pelanggan datang mencicipi masakan olahan kami,” tutur Kasmin kepada rexnewsplus.com Senin (22/05/2027) di warung yang buka dari pukul 08.00 hingga 20.00 ini.

Menurut Kasmin, kebanyakan orang asing (ekspatriet) dan orang lokal Kamboja yang makan di sini, mereka penasaran dengan cita rasa masakan Indonesia yang lezat. Tidak sedikit pula para WNI yang kebetulan berwisata ke Kota Phnom Penh ini singgah di sini, terutama orang-orang yang bekerja di KBRI menjadikan tempat ini sebagai meeting point, tempat untuk nongkrong menikmati olahan kuliner Indonesia. Banyak public figure yang selalu menyempatkan makan disini. Kasmin dan Pirdaos kadang tidak tahu namanya tapi dia mengenali dari medsos.

“Saya dan Pirdaos sebagai chef nya, tukang masak, dibantu oleh orang-orang lokal sebagai pelayan. Untuk bahan – bahan olahan masakan semua ada di sini, mulai dari Kangkung sampai bumbu-bumbu rempah banyak disini. Hanya yang tidak ada disini adalah kemiri dan kencur. Tetapi dari bawang, jahe sampai ikan asin banyak disini, jadi kami tidak kesulitan meracik masakan cita rasa nusantara ini,” tambah Kasmin yang sesekali berbahasa Sunda yang masih sangat fasih.

Beberapa ornamenkhas Indonesia dipajang di warung ini dan Kasmin serta Pirdaos selalu menyapa pelanggan dengan ramah sbegai ciri khas Bangsa Indonesia (foto joseph)

Kasmin bisa meraup ratusan USD tiap harinya, dimana pembayaran makanan yang disantap para pelanggannya dibayarkan dalam mata ang USD atau KHR (Riels). Kasmin dan Pirdaos harus menyisihkan USD 1.000 untuk sewa bangunan perbulan dan sekian USD untuk membayar para pembantunya.

Disetiap perdagangan tarif atau harga yang tertera dibuat dalam dua mata uang, bisa USD ataupun KHR. Nilai tukar rata-rata USD 1 = KHR 4.000. Namun hampir semua penjual lebih memilih untuk menerima mata uang USD, mungkin dianggap lebih menguntungkan.

Lokasi yang premium menjadikan rumah makan Warung Bali ini selalu penuh, dekat ke Istana Kerajaan, Sungai Mekong, King Norodom Sihanouk Statue dan KBRI. Bagi kita wisatawan Indonesia yang kebetulan berkunjung ke Kota Phnom Penh bisa mampir dan menikmati kuliner khas nusantara untuk mengobati kerinduan masakan asli Indonesia. (joseph/rn+)

 

Bantu kami dengan meng-Klik Iklan yang muncul

 

Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi

2 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *