MASJID UNIK DI WILAYAH DUGEM ITAEWON KOREA SELATAN

Seoul Central Mosque dengan arsitektur menawan (foto joseph)

Seoul, rexnewsplus.com – Salah satu rumah ibadah bagi kaum Muslimin di Ibu Kota Korea Selatan adalah Seoul Central Mosque. Ini adalah masjid pertama dan tertua di Korea Selatan. Bangunan yang berada di salah satu wilayah tinggi kota Seoul ini resmi berdiri sebagai masjid pada 1976, lokasinya berada di Hannam-dong, Distrik Yongsan, Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

Masjid yang diketahui sebagai hasil patungan bersama pemerintah Korea Selatan dan negara-negara muslim ini mulai dibangun tahun 1974 dan mulai digunakan sebagai masjid pada tahun 1976. Pemerintah Korea Selatan menyiapkan lahan seluas 5.000 meter persegi, sedangkan dana untuk pembangunan masjid tersebut berasal dari donasi negara-negara Islam.

tampak muka Masjid Raya Seoul (foto joseph)

Dilansir dari berbagai sumber, sebelum Seoul Central Mosque ini dibangun, Korean Muslim Federation (KMF) sering mengadakan shalat berjamaah di daerah ini. Saat itu jumlah penduduk muslim di Korea Selatan sekitar 3.000 jiwa. Presiden Korea saat itu, Park Chung-hee menawarkan KMF sebidang lahan untuk dibangun masjid, agar Republik Korea Selatan bisa membangun pertemanan yang baik dengan negara-negara Middle East. Kemudian, Arab Saudi dan negara timur tengah lain memberikan donasi bagi pembangunan masjid ke pemerintah Korea.

Hal menarik yang bisa kita lihat adalah di sekitar Seoul Central Mosque ini merupakan pusat makanan halal. Deretan kedai dan restoran halal ada di sepanjang jalan menuju masjid yang jalannya menanjak ini. Rata-rata pemiliknya berasal dari Timur Tengah atau negara Islam lainnya seperti Turki.

Itaewon kota turis internasional yang ramai, terlebih di malam hari nampak gemerlap (foto joseph)

Untuk mencapai lokasi masjid bila rombongan menggunakan bus, kita bisa berhenti di persimpangan “mini shibuya”. Lokasinya berada sekira 500 – 600 meter dan jalannya menanjak.

Tiba di area masjid, kita mesti berjalan lagi menanjak ke ketinggian sekitar 10 – 15 meter. Gerbang tinggi berwarna biru akan menyambut siapapun yang datang. Masjid ini bukan saja dikunjungi kaum musimin untuk melaksanakan kegiatan peribadatan, tetapi juga menjadi salah satu obyek wisata.

pemandangan salah satu sudut kota Seoul dilihat dari pelataran Masjid Raya Seoul (foto joseph)

Disisi dinding gerbang ada tulisan arab ‘La ilahaillallah Muhammadarrasulullah’ yang menambah  keindahan arsitekturnya. Seoul Central Mosque ini terletak di ketinggian, antara Sungai Han dan Gunung Nam.

Bangunan masjid terdiri dari 3 lantai. Lantai atas diperuntukan bagi kaum pria  (ikhwan) untuk shalat, sedangkan bagi kaum wanita (akhwat) berada di bawahnya dengan pintu yg berbeda.

kaligrafi di dalam masjid (foto joseph)

Bangunan Seoul Central Mosque ini tidak hanya menyediakan tempat untuk salat berjamaah saja, tetapi terdapat juga beberapa ruangan lain seperti kantor, ruang kelas, ruang rapat dan ruang konferensi.

Penunjuk arah untuk wudhu bagi laki-laki dan perempuan (foto joseph)

Untuk berwudhu ada tempat khusus di depan masjid, terpisah bagi laki-laki dan wanita. Terdapat pula cafe kecil yang nampaknya dimiliki oleh orang  Turki bila dilihat dari raut wajah waiter-nya.

Di kompleks masjid juga terdapat sebuah organisasi bernama Korea Muslim Foundation yang mengurusi segala kepentingan politik dan diplomasi umat muslim di Korea Selatan.

cafe di depan masjid yang dikelola oleh warga negara Turki (foto joseph)

Bagi wisatawan non muslim bisa melihat-lihat dari luar keindahan masjid ini, sambil melihat kota Seoul dari ketinggian.

Masjid ini pula banyak didatangi oleh orang-orang beragam kebangsaan, seperti Mesir, Libya, Suria, Sudan, Pakistan, Bangladesh, Turki dan Indonesia, karena berdirinya di negara yang mayoritas non-muslim.

Menurut seorang pria muslim warga Korea Selatan yang enggan ditulis namanya saat disapa oleh rexnewsplus.com,  ada sekitar 700 an jamaah yang datang setiap hari Jumat untuk Shalat berjamaan disini. Biasanya Khutbah menggunakan dua bahasa pengantar, yaitu Arab dan Inggris karena banyak jamaah yang datang dari berbagai negara.

Interiro masjid yang sederhana namun elegan dengan beberapa tiang penyangga (foto joseph)

“Terlebih saat bulan Ramadhan disini lebih ramai, kami pengelola Masjid menyediakan santapan untuk Sahur dan Buka Puasa,”ucapnya dalam bahasa Inggris logat Korea Selatan.

Itaewon ibarat Legian – Bali, pusat turis, pusat dugem, dekat basis militer AS di Korea Selatan. Daerah ramai yang tidak boleh dilewatkan bila kita ke Korea Selatan.  (joseph/rn+)

 

Bantu kami dengan meng-Klik Iklan yang muncul

Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *