SAAT MERASA SEBAGAI BAGIAN DARI KELURGA KERAJAAN KALA MEMAKAI HANBOK DI ISTANA GYEONGBOK
Seoul, rexnewsplus.com – Bukan hanya Bulgogi atau Kimchi saja yang menjadi daya tarik Korea, hampir semua wisatawan yang berkunjung ke Negeri Ginseng ini menyempatkan diri untuk berfoto di lingkungan Istana Gyeongbok – Seoul – Korea Selatan.
Kalau berfoto sekedar cekrak-cekrek dengan gaya standar jempol tangan depan dada atau lambang saranghaeyo itu sudah umum, tetapi bergaya dengan pakaian adat Korea dan pakaian ala-ala keluarga kerajaan, ini menarik. Berfoto mengenakan hanbok dengan latar belakang bangunan istana dan atau di beberapa spot foto menjadikan sensasi yang realistis.
Hanbok adalah pakaian tradisional keseharian masyarakat Korea yang indah dan elegan yang terbuat dari kain berlapis-lapis. Ada jenis pakaian untuk laki-laki mauapu perempuan.
Hanbok sudah dipakai selama berabad-abad di Korea dan menjadi simbol budaya identitas Korea karena sering dipakai dikehidupan kesaharian masyarakat Korea.
Kalau di Indonesia misalnya di Suku Jawa dikenal dengan pakaian adat Jawa, Baju Kebaya dengan segala pernak-perniknya yang tetepa dipertahankan hingga kini, sama halnya Hanbok masih menjadi simbol kekayaan sejarah, budaya, dan tradisi Korea.
Dilansir dari beberapa sumber, hanbok sudah dipakai di Korea sejak Zaman Perunggu sekitar 3.000 SM setelah Zaman Batu. Pada awalnya hanbok dikenakan oleh laki-laki saja, tapi akhirnya dipakai juga oleh perempuan.
Berdasarkan sejarah Korea, Hanbok ini sudah ada sejak era Tiga Kerajaan (abad ke-3) dan dikenakan oleh pria dan wanita sebagai pakaian sehari-hari. Selain itu pakaian ini dapat dikenakan pada festival dan acara-acara khusus. Hingga sekarang pun, banyak orang Korea mengenakan Hanbok pada acara-acara khusus seperti pernikahan, festival, dan hari libur.
Hanbok diperkirakan berasal dari dinasti Goguryeo (37 SM – 668 M) yang dikenakan oleh para petani Korea yang bekerja di ladang. Pakaian ini terbuat dari rami dan kain alami lainnya yang tidak memiliki saku atau pengencang. Referensi paling awal tentang Hanbok dapat ditemukan dalam sebuah teks Cina kuno dari tahun 1145 M, teks tersebut menggambarkan “celana panjang dengan satu sisi yang dibelah” sebagai bagian dari pakaian rakyat jelata.
Hanbok berevolusi menjadi bentuknya yang sering terlihat saat ini pada masa Dinasti Joseon (1392-1910). Desainnya pun berbeda berdasarkan status sosial, kelas-kelas bawah mengenakan pakaian sederhana dengan lengan panjang dan celana, sementara kelas atas mengenakan gaya yang lebih rumit dengan lipatan dan bordir.
Pada umumnya Hanbok terbuat dari kain sutra, katun, atau wol. Pakaian ini terdiri dari atasan, bawahan berupa rok dan celana panjang (atau celana pendek) untuk wanita, serta celana dan mantel untuk pria. Secara umum terdapat blus, rok, jaket, dan jubah luar yang perlu dikenakan untuk memakai Hanbok.
Komponen dasar hanbok meliputi pakaian dalam yang disebut jeogori (저고리) yang dikenakan di dalam kemeja atau jumper. Jeogori biasanya berwarna gelap dan terbuat dari sutra atau wol, tujuannya adalah untuk menjaga pemakainya tetap hangat. Baju luar yang disebut baji (바지) yang menutupi kedua bahu dan lengan dengan kain yang menjuntai hingga ke tangan. Rok dalam yang disebut jubaejoro (주배저로) dan rok luar yang disebut chima (치마) yang menggantung di bawah pinggang. Ada juga celana panjang yang disebut chogori (초고리) dan kaos kaki yang disebut sokgut.
Bahan yang digunakan untuk hanbok juga bervariasi tergantung di mana seseorang tinggal di Korea. Orang-orang yang tinggal di dekat pantai cenderung memakai warna-warna yang lebih terang seperti putih, biru atau hijau, sementara mereka yang tinggal di pedalaman sering memilih warna-warna yang lebih gelap seperti merah dan coklat.
Selain pilihan warna berdasarkan wilayah, hanbok juga dikenakan oleh kelompok usia yang berbeda: anak-anak mengenakan versi yang lebih pendek sementara orang dewasa mengenakan versi yang lebih panjang (terkadang hingga empat meter).
Hanbok dikenakan selama festival tradisional seperti Seollal (Tahun Baru Imlek), Chuseok (Festival Panen), dan Dano (Hari Gunung). Perempuan mengenakan hanbok untuk acara-acara formal seperti pernikahan dan pemakaman. Sedangkan laki-laki memakai hanbok untuk acara-acara khusus seperti hari libur nasional atau pertemuan dengan pejabat.
Seorang wisatawan dari Bandung, Vindya Dwi Anastiti mengungkapkan kebahagiaannya bisa berkesempatan berfoto memakai hanbok saat bertemu rexnewsplus.com di Istana Gyeongbok.
“ Ini kedua kalinya saya ke Korea dan apa yang sudah direncanakan dari Bandung untuk memakai Baju Hanbok dan difoto langsung di sekitar istana menjadi kenyataan. Dulu berfoto di Studio tempat jualan kimchi, sekarang di Istana langsung” ungkap Vindya berseri-seri, wajahnya memancarkan kebahagian.
Wisatawan lain, Maya Agustina juga asal Bandung mengungkapkan pengalamannya kepada rexnewsplus.com saat ditemui di depan Gerbang Istana Gyeongbok.
“Walaupun saya sudah datang dua kali ke Korea, ternyata baru kali ini memiliki pengalaman memakai Hanbok. Ternyata memakai hanbok itu mudah, tidak ribet, mungkin memang ini sudah di design untuk turis, jadi lebih simple,” ujar Maya sambil memeprlihatkan model baju yang dipilih untuk dikenakan.
Ada tiga pieces yang Maya pakai, pelapis pertama, terus ada seperti kurungan ayam biar lebih cantik terlihat dari luar. Lalu lapis kedua memakai baju bawahan hingga ke mata kaki dan lapis ketiga baju bagian atas setengah dada.
Untuk mempercantik diri, ada aksesoris lain untuk menghias rambut, tetapi karena Maya berkerudung dia memilih semacam bando yang justru menambah keanggunannya dan kecantikannya serta tas cantik yang senada dengan bajunya.
“Pokoknya memakai hanbok itu nggak ribet dan asyik lah. Oh ya bagi teman-teman yang mau ke Korea jangan lupa untuk merencakan berfoto dengan memakai baju hanbok, jangan seperti aku, baru kedua kalinya bisa berfoto pake baju itu,” tutup Maya berpesan. Maya Agustina adalah seorang pegawai perbankan yang tengah cuti bersama teman-temannya dan sudah merencakan memakai hanbok dan berfoto di istana. Dream comes true.
Untuk mengenakan hanbok pada umumnya wisatawan asal Indonesia mengikuti paket-paket wisata ke Korea. Travel Agent di Indonesia akan menawarkan berbagai macam acara kunjungan menarik untuk menjaring minat para calon wisatawan.
Nico Darmawan Effendi salah seorang pengusaha Tour Travel di Bandung mengungapkan pada rexnewsplus.com bahwa pihaknya bekerja sama dengan agen lokal untuk menyiapkan itinerary terbaik dan menarik bagi wisatawan yang dibawanya.
“Memakai hanbok merupakan salah satu rangkaian acara yang kami susun. Kami pilih outlet hanbok yang dekat dengan istana. Jadi para wisatawan memakai baju hanbok duhulu, lalu berjalan sekitar 50 meter ke istana. Dengan berfoto langsung di Istana atau spot foto menarik lainnya, kami yakin para tamu kami akan lebih puas dibandingkan bisa berfoto di studio hanbok,” ujar Nico yang juga sebagai pemilik Exodus Tour Bandung ini.
Tambah Nico, bukan hanya kunjungan ke Istana Gyeongbok saja, tetapi banyak destinasi wisata menarik di Korea yang dikunjungi sesuai paket yang disepakati, antara lain Nami Island, Starfield Library and Coex Mall, Bukchon Hanok Village, Masjid Itaewon dan berbelanja di berbagai tempat menarik seperti Dongdaemun dan Myeongdong.
“Ada satu pertunjukan yang menarik yang wajib dikunjungi kalau ke Seoul Korea, the Painters,” pungkas Nico. (joseph/rn+)
Bantu kami dengan meng-Klik Iklan yang muncul
Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!