9 REKOMENDASI MAKANAN UNIK & LEZAT YANG WAJIB KALIAN COBA SAAT BERLIBUR KE PAPUA
rexnewsplus.com – Papua memiliki keanekaragaman budaya, kuliner yang beragam serta keindahan alam yang luar biasa. Papua merupakan provinsi yang letaknya di pesisir utara Tanah Papua, Indonesia yang berdiri sejak 1 Mei 1963.
Provinsi Papua sebelumnya bernama Irian Jaya yang mencakup seluruh Tanah Papua bekas Nugini Belanda. Sejak 30 Juni 2022 provinsi ini dibagi menjadi lima provinsi. Provinsi pecahannya meliputi Papua Tengah, Papua Pegunungan, serta Papua Selatan. Sedangkan bagian baratnya terlebih dahulu dimekarkan menjadi Provinsi Papua Barat. Sebelumnya, Provinsi Papua memiliki luas 312.224,37 km² dan merupakan provinsi terbesar dan terluas pertama di Indonesia.
Potensi ekonomi di Papua juga sangat tinggi. Kekayaan alam Papua begitu kaya dan semua kekayaan tersebut belum digali. Meskipun Papua kaya akan sumber daya alam, tetapi Papua masih bergantung pada Freeport.
Papua bukan hanya kaya akan sumber daya alamnya saja, tetapi juga makanan khas yang tentu tidak boleh untuk dilewatkan. Nah, jika Grameds akan berkunjung ke Papua alangkah baiknya untuk tahu makanan khas Papua.
- Papeda
Papeda merupakan makanan khas Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi. Papeda menjadi makanan khas yang paling populer, bahkan masyarakat luar Papua pun juga banyak yang menyukai makanan satu ini. Bentuk makanan ini seperti pasta atau gel. Papeda mengandung karbohidrat pengganti nasi.
Papeda memiliki warna putih bening atau agak keruh dan tekstur lengket yang mirip dengan lem. Papeda dibuat dari proses pengolahan sagu. Makanan ini biasanya dihidangkan bersama ikan, daging, kelapa, sayuran dan lainnya. Papeda bisa dibungkus menggunakan daun pisang untuk dimakan nanti.
- Sagu Bungkus Ulat Sagu
Sagu Bungkus Ulat Sagu merupakan makanan tradisional khas Papua. Ulat sagu yang berada di dalam pohon ini bisa diolah dan dimasak bersama dengan sagu. Ulat sagu ini membutuhkan proses pembakaran di atas arang selama 15-25 menit. Sagu bungkus ulat sagu bisa dimakan ketika hangat bersama papeda.
Selain ulat sagu, isi makanan ini bisa diganti dengan pisang mengkal (setengah matang) atau kepala parut. Ulat sagu baik dikonsumsi karena mengandung protein. Makanan ini rendah serat, bisa dimakan secara langsung maupun dengan cara digoreng atau di sate.
Dalam budaya Papua, ulat sagu menjadi unsur penting dalam ritual perayaan oleh Suku Asmat. Sebuah ritual makanan disiapkan oleh Suku Kamoro dalam pemberian nama anak laki-laki mereka. Ritual makanan ini terdiri dari campuran tepung sagu dengan siput atau kerang jenis tertentu dan ulat sagu yang dibungkus dalam kemasan daun sagu berukuran panjang.
- Udang Selingkuh
Udang selingkuh merupakan makanan khas daerah Papua. Udang yang dipakai biasanya jenis udang air tawar. Tekstur dari udang ini mirip dengan lobster. Disebut udang selingkuh karena udang tersebut memiliki bentuk capit seperti kepiting. Warga lokal menganggap udang tersebut berselingkuh dengan kepiting.
Dalam proses penyajian, biasanya udang ini direbus, digoreng, dan juga dibakar. Selama dibakar biasanya ada yang menambahkan bumbu atau garam saja, dan ada juga yang tidak. Apapun teknik memasaknya, cita rasa khas dari makanan yang satu ini tetap akan terasa.
Dengan berjalannya waktu, bumbu untuk memasak udang selingkuh mulai beragam ada yang menggunakan saus tiram, lada hitam, saus padang, dan juga asam manis. Jangan lupa pelengkap udang selingkuh ini yaitu, sayur kangkung, dan juga bunga pepaya dijamin makin nikmat dan lezat. Terlebih lagi, tekstur masakan udang ini lembut dan manis.
- Ikan Bakar Manokwari
Ikan Bakar Manokwari merupakan makanan khas Papua Barat. Ikan Bakar Manokwari memiliki cita rasa bumbu yang berbeda karena menggunakan sambal khas yang hanya bisa ditemui di Papua. Sambal khas ini berasal dari bumbu-bumbu khusus yang digiling sampai mendapatkan tekstur yang sempurna dan biasanya disajikan mentah.
Sebelum dibakar, ikan dilumuri dengan jeruk nipis supaya lebih segar dan mengurangi bau. Ikan Bakar Manokwari memiliki nilai gizi seperti vitamin, zat besi, mineral, dan lemak. Masakan ini bisa disajikan bersama dengan nasi hangat, sambal, kemangi, dan es jeruk.
- Ikan Bungkus
Makanan khas Papua ini hampir mirip seperti pepes ikan. Ikan bungkus khas Papua ini dibuat dari dua bahan yaitu ikan laut dan daun talas sebagai bahan untuk membungkusnya. Bumbu khasnya rempah yang digunakan pun hanya garam untuk memberikan rasa asin dan untuk menghilangkan getah pada daun talas yang digunakan.
Bahan dan bumbunya sedikit dan cara membuatnya pun sangat sederhana dan mudah. Dalam pembuatannya, pertama-tama bersihkan ikan kemudian dimasukkan ke dalam daun talas dan ditutup. Daun talas berfungsi menambah aroma lezat dari masakan. Langkah yang terakhir, ikan dibakar diatas api kecil hingga masak. Kalau sudah masak diangkat, dan langsung disajikan saat hangat. Ikan bungkus sangat cocok disajikan dengan nasi hangat.
- Kue Lontar
Kue lontar adalah kue pie susu khas dari Papua. Pada bagian tengah kue ini memiliki tekstur lembut dan rasa yang manis. Sedangkan bagian pinggir pie cukup keras dan menyelimuti bagian tengah. Kue ini berbahan dasar margarin, tepung terigu, vanili dan susu.
Ukuran kue lontar lebih besar dari kue pie susu Bali. Hal ini karena cetakan kue lebih besar. Sehingga ukuran kue yang dihasilkan lebih besar. Biasanya, kue lontar tersedia dengan diameter yang bisa mencapai 20 cm dan memerlukan sebuah cetakan kue khusus.
Oleh sebab itu, kue yang dihasilkan pun juga cukup besar dan dapat disantap oleh 8 sampai 10 orang bersama-sama. Namun, ada juga kue lontar yang dibuat dengan diameter 8 cm dan biasanya diproduksi sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke kampung halaman.
- Keripik Keladi
Keripik keladi merupakan keripik yang bahan dasarnya dari dari ubi keladi. Biasanya keripik ini dijadikan sebagai cemilan dan oleh-oleh. Keripik ini menawarkan tiga varian rasa, yakni pedas, manis, dan gurih. Keripik keladi merupakan oleh-oleh khas yang paling populer di Kota Sorong, Papua, karena hampir tersedia di setiap toko di sana.
Dikarenakan rasanya yang lezat dan juga kriuk yang gurih, maka keripik ini bukan hanya cocok dijadikan cemilan, tetapi bisa dijadikan untuk teman makan. Bahkan, tak sedikit orang yang menjadikan keripik keladi ini sebagai oleh-oleh ketika berkunjung ke Papua.
- Sambal Colo-colo
Sambal colo-colo merupakan sambal khas Papua. Sambal ini rasanya pedas dan asam. Rasa asam didapat dari perasan jeruk nipis. Sambal colo-colo cocok dimakan bersama ikan bakar dan nasi hangat. Bahan sambal colo-colo ini adalah potongan cabai, bawang, tomat, dan perasan jeruk nipis.
Selain di Papua, sambal ini juga menjadi makanan di Ambon Maluku. Sambal colo-colo seperti ini bisa saja digunakan untuk memasak sate juga, sehingga tidak hanya dipakai sebagai cocolan gorengan saja. Selain sebagai camilan, sambal colo-colo juga bisa untuk menemani makan ikan goreng dan juga ikan bakar.
Bahkan saat ini, beberapa restoran di perkotaan biasanya sudah menyediakan menu sambal colo-colo. Dengan rasanya yang pedas dan asam, maka sambal ini bisa meningkatkan selera
- Aunu Senebre
Aunu Senebre terdiri dari bahan nasi dan ikan teri yang digoreng. Setelah itu dicampur daun talas dan kelapa kemudian dikukus. Makanan ini mudah ditemukan di Papua. Rasa masakan ini gurih, lezat, dan teksturnya kering.
Kuliner ini biasanya disantap dengan papeda atau jenis umbi-umbian yang lain. Yang jelas ikan teri yang banyak mengandung lemak baik omega 3 sehingga bagus untuk otak, mengurangi resiko depresi dan stroke. Aunu Senebre cocok dimakan bersama papeda.
Resep dan cara membuatnya cukup mudah, Anda perlu menyiapkan 1 kg ikan kecil-kecil dan bersihkan, 15 batang daun talas, potong kecil-kecil, 1/2 butir kelapa setengah tua dan parut, 1 sdm garam dan terakhir Air untuk merebus.
Cara membuatnya cukup dengan mencampur ikan dengan potongan daun talas, kemudian di rebus hingga matang lalu tiriskan. Tambahkan parutan kelapa dan garam, aduk rata. Kukus hingga matang, angkat. Aunu senebre siap dinikmati. (Fahira/rn+)
Artikel ini telah tayang di gramedia.com dengan judul “ 13 Makanan Khas Papua yang Unik Serta Memiliki Kelezatan ”
Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera di tayangkan. Materi dan photo – photo ( max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi (+62) 87729436180
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!