SIDANG-SIDANG DALAM RAKERNAS KE-1 IINTOA MEMBAHAS BERBAGAI RENCANA KERJA SESUAI AMANAT MUNAS

Salam IINTOA bagi seluruh negeri (foto Paul)
Jakarta, rexnewsplus.com –– Rakernas ke-1 IINTOA Masa Bakti 2025-2029 yang berlangsung di Hotel Golden Tulips Essential – Pantai Indah Kapuk 2 berlangsung hingga lepas Maghrib, Minggu (23/11/2025). Sidang yang berlangsung seru diisi dengan banyak pendapat untuk kesesuaian dan persamaan persepsi.
Team SC – Steering Committee yang terdiri dari M. Sahlan (NTB), Hellen (Maluku), Aziz Mutaqin (Jabar), Bondan Nurdiyanto (Banten) dan Paul E. Tallo (DPP) memimpin siding yang terbagi dalam Tiga Pleno.
Dalam Sidang Pleno 1 yang membahas mengenai paparan kegiatan DPP IINTOA tahun 2025,evaluasi singkat atas pelaksanaan kegiatan nasional dan kolaborasi DPD, kemudian diskusi dan masukan dari peserta rapat terkait dengan materi yang ada di Sidang Pleno 1.
Sidang Pleno 2, membahas laporan keuangan DPP IINTOA tahun 2025 yang disampaikan oleh Bendahara Umum dengan mencatatkan adanya defisit di tahun 2025. Namun pada tahun 2024 memiliki saving sehingga kalau di-merge menjadi positif secara finansial.

Team SC – Steering Committee yang terdiri dari M. Sahlan (NTB), Hellen (Maluku), Aziz Mutaqin (Jabar), Bondan Nurdiyanto (Banten) dan Paul E. Tallo (DPP) (foto joseph)
Pada Sidang Pleno 3 fokus kepada arah dan rencana program kerja nasional 2026 dimana IINTOA sendiri sudah memiliki program kerja secara periodik, yaitu yang sudah ditetapkan di dalam hasil MUNAS yang diselenggarakan di Yogyakarta.
“Pembahasan fokus pada strategi kerja tahun 2026, disesuaikan dengan tema yaitu kemandirian Industri Inbound Tourism Indonesia. Jadi program kerja ini, umbrella-nya adalah hasil dari MUNAS tahun 2025, sehingga setiap tahun diharapkan semua program kerja per tahunnya, in line dengan apa yang sudah ditetapkan,” kata Aziz Mutaqin saat memimpin membacakan hasil sidang.
Poin-poin dari pembahasan ini disesuaikan dengan tema yaitu kemandirian yang bisa digaris bawahi adalah kemandirian berkaitan dengan asosiasinya dan juga kemandirian berkaitan dengan anggota. Jadi sesuai dengan tema yang sangat insightful ini, apa yang menjadi poin-poin penting untuk dilakukan di tahun 2026, khususnya itu adalah menjadi asosiasi yang semakin mandiri.

Aziz Mutaqin – Anggota SC saat menyampaikan kesimpulan (foto joseph)
Dalam pandangan Aziz, perlu diperhatikan nanti untuk tim program kerja dan juga bagaimana arahan atau bagaimana seharusnya kemandirian yang dilakukan atau yang harus di-empowering untuk anggota.
Kualitas dari asosiasi dan anggota semakin meningkat dan diperhitungkan oleh market dan juga oleh regulator kebijakan-kebijakan yang memang akan menjadi strategic partner baik pemerintah ataupun industri.
Poin yang selanjutnya adalah kualitas dari pelaku usaha inbound. Ini berkaitan dengan program kerja yang harus dipikirkan pelatihan-pelatihan yang mendukung kemampuan, skill, knowledge, upgrade, upscaling, bagaimana pelaku inbound yang lebih professional dan juga memiliki kemampuan di dalam mengelola budgeting terkait dengan industri itu sendiri.

IINTOA, Mandiri, Jiwa Raga Kami (foto Paul)
Poin penting yang menjadi pembahasan adalah menambah jumlah anggota, karena asset terbesar dari asosiasi itu adalah anggota itu sendiri. Bagaimana anggota ini menjadi kemampuan atau menjadi aset bagi asosiasinya atau komoditasnya untuk selalu ditambah dan juga merangkul pemain-pemain yang kategorinya adalah PMA, pemodal asing yang masuk pada sektor industrial di Indonesia.
Rakernas yang dihadiri 35 peserta utusan DPD se Indonesia ini ditutup dengan pernyataan semangat kemandirian oleh Ketua Umum IINTOA, Dr. Paul Edmundus Tallo, M. Par. (Joseph/rn+)
Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi +62 81320-97-9339


Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!