SELAIN SUNSET CRUISE BISA JUGA AKAD NIKAH DI TENGAH LAUT

Sunset Cruise (foto Riady)

Surabaya, rexnewsplus.com – Bagi anak-anak angkatan 70-80 an pasti hafal lagu ini, Nenek moyangku orang pelaut, Gemar mengarung luas samudra, Menerjang ombak tiada takut, Menempuh badai sudah biasa …Angin bertiup layar terkembang, Ombak berdebur di tepi pantai, Pemuda b’rani bangkit sekarang, Ke laut kita beramai-ramai….

Lagu bagus yang menggambarkan bagaimana leluhur kita adalah pelaut ulung, dimana 2/3 negara kita adalah lautan sebagai penghubung antar pulau.

Bersiap-siap untuk pelayaran (foto Riady)

Untuk menggugah kembali semangat kemaritiman khususnya di wilayah Surabaya, kerjasama apik antara pihak swasta dan stake holder kepariwisataan wilayah Jawa Timur berani mendatangkan sebuah kapal layar pariwisata. Namanya Phinisi Flores Indah Utama. Kapal ini  dibangun di Bone, Sulawesi Selatan oleh tangan-tangan terampil putra daerah.

Kapal layar ini sebelum dibawa ke Jawa Timur ini sudah beroperasi di kawasan Labuan Bajo, Flores selama kurang lebih 3 tahun. Dengan pengalaman ini sudah dipastikan semua tim dan awak Phinisi terbiasa memberikan pelayanan yang baik terhadap para wisatawan selama mereka beroperasi di Labuan Bajo

Penjelasan standar keamanan pemakaian live jacket oleh petugas (foto Riady)

Melihat penampilannya, kapal ini nampak gagah. Panjangnya  25,76 meter  lebar 5,27 meter, tinggi 1,57 meter. Mesin merk Mitsubishi D161 ditanam di kapal yang mampu membawa penumpang 20 orang dengan awak kapal (crew) 6 orang. Daya muat maksimum 30 orang, namun demi faktor keselamatan dan kenyamanan dibatasi hanya 20 penumpang saja.

 “Kapal Phinisi ini didesain juga untuk menginap, terdapat 4 buah kabin, 3 kabin di deck bawah dengan konsep bunk-bed masing-masing dapat diisi 4 orang dan 1 kabin di deck atas juga dapat diisi untuk 4 orang. Terdapat 2 kamar mandi diluar dan di deck bawah,” ujar Riadi Asmed, Direktur Ridy Indonesia yang ditunjuk sebagai GSA – General Sales Agent untuk operasi kapal ini.

Riadi Asmed – Ridy Tour Surabaya (foto Riady)

Menurut dia, sebagai GSA pihaknya harus bisa mengedukasi operator / pemilik kapal dan travel agents dalam penentuan dan pemberian harga. Sebelumnya pihak operator memberikan harga yang sama baik kepada direct customer / walk in guest dan travel agent sebagai intermediate. Namun dengan masukan dan pemahaman simpatik kini ada pembedaan harga.

“Kita mesti memahami posisi travel agent, selain sebagai penjual perantara, juga sebagai pengiklan aktif. Sangatlah wajar bila travel agent diberikan komisi khusus atau special rate yang wajar terukur yang sudah membantu mempromosikan kapal tersebut,” imbuh Riady yang sudah lebih dari 33 tahun berkecimpung di bidang tour travel ini.

Inovasi dan kreatifitas menyusun paket wisata adalah  tuntutan seorang pekerja travel agent. Riady yang sudah khatam akan karakteristik wisatawan nusantara dan mancananegara ini selalu membuat kebaharuan. Secara khusus akan bidang wisata maritim yang saat ini tengah digarapnya, pun telah disusun itinerary atau jadwal acara perjalan wisata yang menarik. Riady tahu betul wisatawan kekinian  sudah bosan dengan classical tour, untuk itu dirinya telah menyusun beberapa paket yang menarik untuk ditawarkan pada calon wisatawan.

photo session untuk konten (foto Riady)

“Saat ini yang best seller adalah program Short Sailing Trip 2-3 hours, rutenya sekitaran Jembatan Suramadu di Selat Madura dan paket Sailing Trip  On Board 03D/02N dengan menyusuri dan mengunjungi beberapa pulau yang ada di gugusan Pulau Madura di daerah Kabupaten Sumenep. Kami memilih daerah tersebut karena ternyata di Kabupaten Sumenep ini banyak pulau-pulau yang indah bahkan dengan taman laut dan Pantai Pasir Putihnya, termasuk kearifan budaya lokal  yang ada disana.” Riady menerangkan.

Selain itu paket yang banyak diminati oleh para wisatawan adalah Suramadu Sunset Cruise dan juga Suramadu Sunrise Cruise. Kedua paket tersebut menarik,  selain menikmati indahnya matahari terbit di Selat Madura atau menyaksikan matahari terbenam di Selat Madura, juga akan disajikan pemandangan yang indah di bawah Jembatan Suramadu.

Suramadu Sunrise Cruise adalah alternatif bagi wisatawan yang tidak bisa mengejar waktu ke Gunung Bromo, bisa menyaksikan keindahan terbitnya matahari di ufuk timur ujung laut pada pagi hari. Selain itu pemandangan menarik seperti Patung Jalesveva Jayamahe dan juga ada spot aktifitas nelayan juga yang sangat bagus ,sehingga  menjadi selling point untuk ditawarkan kepada para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Bergaya di bawah Jembatan Suramadu (foto Riady)

“Jadi para wisatawan sejak subuh sudah memulai pelayaran hingga pada spot tertentu di sekitar jembatan Suramadu akan menyaksikan munculnya matahari di ujung pantai. Indah sekali. Sangat fantastik. Sebaliknya untuk program Suramadu Sunset Cruise kita akan menyaksikan terbenamnya matahari  di sekitaran Jembatan Suramadu juga  dengan background Jembatan Suramadu. Selain itu juga akan kami explain kepada tamu-tamu  mengenai history daripada bangunan-bangunan yang ada di sekitaran Jembatan Suramadu, di sekitaran Pelabuhan Tanjung Perak dengan cahaya warna warni yang menarik,” Riady melengkapi

Kapal berwarna putih ini memiliki fasilitas 4 kamar tidur dengan 4 bed per kamar, terdapat kamar mandi 2 buah, 1 ruangan dapur, 1 ruangan mesin dan 1 ruangan kemudi dilengkapi dengan 1 perahu skoci dengan daya angkut 8 orang yang akan dipakai untuk transfer ke darat atau pulau yang tidak memiliki dermaga.

Kapal ini pun bisa di charter secara khusus apabila ada yang mau ke pulau-pulau yang ada di Jawa Timur, misalnya Pulau Bawean, Pulau Madura, atau pun apabila ada customer yang ingin menuju ke wilayah Probolinggo, Banyuwangi.

“Bahkan kami sedang menyusun combination routes, artinya kami kombinasikan perjalanan laut dan darat. Dari Surabaya nanti berlayar hingga ke Probolinggo, atau wilayah Banyuwangi, lalu melalui jalan darat menuju Baluran misalnya, Kawah Ijen bahkan Gunung Bromo atau daerah tujuan wisata lain di Jawa Timur,” ungkap Riady semangat.

Tambah Riady, selain paket kombinasi itu dirinya tengah menyusun paket pre wedding dan paket akad nikah di tengah laut. Terdengar unik rupanya, namun dirinya sangat yakin paket Akad Nikah di tengah laut ini akan menjadi jualan seperti kacang goreng karena momen spesial seumur hidup ini menjadi kenangan unik dan sangat spesial bagi pasangan tertentu.

Famtrip untuk product knowledge (foto Riady)

Minat wisatawan mengikuti paket wisata berlayar ini rupanya sangat tinggi, di masa libur panjang lebaran ini setiap hari fully booked.

Seperti halnya Lian Nalurita,S.T – pemilik PT Hitam Putih Tours & Travel yang berkedudukan di daerah Krian – Sidoarjo Jawa Timur, harus menunggu beberapa hari agar tamu-tamunya bisa terangkut berlayar.

Spot photo apik mengabadikan kegiatan nelayan (foto Riady)

“Kebetulan tamu-tamu ku ini para artis dan selebgram yang ingin menjajal sensasi berlayar. Selain itu mumpung dekat, tidak usah ke Labuan Bajo, kami berusaha maksimal meminta kepada operator agar bisa ikut berlayar. Tujuan mereka selain merasakan naik kapal Phinisi juga untuk membuat konten-konten,” ungkap Lian yang juga turut mengabadikan pelayaran itu dengan drone.

Untuk lebih mengenalkan wisata maritim ini, Riady menggaet juga  komunitas  fotografi dan sejumlah travel organizer, wedding organizer serta komunitas lain untuk bekerja sama.

“Kami memohon dukungan juga khususnya kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur beserta jajaran terkait, termasuk BPPD Jatim untuk terus men-support. Karena inilah paket kreatif dan inovatif dari pelaku pariwisata untuk mengangkat dan mengembangkan potensi pariwisata Jawa Timur, utamanya wisata bahari,” tutup Riady. (joseph/rn+)