FENOMENA PARIWISATA DI MUSIM RAMAI

Wisata jeep di Yogyakarta yang sangat favorit (foto jalu)

Yogyakarta, rexnewsplus.com – Masa High Season libur Maulid Nabi Oktober 2022 telah terlewati. Bagi pelaku Pariwisata, hal ini sangat menggembirakan, dimana pemesanan hotel, resto, obyek wisata, local guide hingga transport bus pariwisata mem-bludag sampai-sampai (maaf bukan menolak rezeki) orderan tanggal tersebut ditolak karena over limit.

Hal ini berdampak positif apalagi setelah era pandemi dan beberapa pengetatan yang akhirnya sektor pariwisata dapat ramai kembali.

Namun dibalik keriuhan itu ternyata juga masih didapati miss, hal-hal kurang elok yang terjadi, hal-hal yang seringkali berulang dikala musim ramai high season / peak season.

Dari segi Transportasi misalnya, hal klasik yang selalu muncul beberapa permasalahan seperti :

Bus datang terlambat

Bus datang tidak sesuai spesifikasi

Bus tidak datang sama sekali karena ke-blong-an makelar/perantara

Bus/biro tidak datang sama sekali ke tempat penjemputan

Belum juga permasalahan lain seperti kemacetan di beberapa ruas jalan serta tempat wisata dan oleh-oleh.

Hal ini menjadi sebuah pertanyaan, mengapa kejadian ini selalu berulang-ulang ketika high season terjadi. Mirisnya bahkan PO Bus yang biasa menghiasi jalur reguler Surabaya-Yogyakarta pun (trayek) dipaksa untuk menjadi Bus Pariwisata. Ada apakah juga sampai kejadian penipuan penyewaan Bus Pariwisata berulang kembali ?

Disinilah kita sebagai Travel Agent resmi berlisensi bisa memberikan edukasi kepada calon konsumen atau wisatawan, agar dapat memilih partner berwisata yang tepat, baik apabila menggunakan Biro Perjalanan Wisata  resmi maupun order langsung ke PO bus. Dengan memilih BPW resmi yang terafiliasi ke induk organisasi resmi kepariwisataan, masyarakat akan merasa nyaman tanpa dibayang-bayangi rasa takut akan kasus penipuan oknum travel agent.

Pradiyanto Datu Jatmiko, SE (Jalu), pemerhati pariwisata Jogyakarta (foto dok pribadi)

Sudah menjadi rahasia umum pada saat high season dan atau harpitnas (hari kejepit nasional)  dimana peran supply and demand bermain, disinilah edukasi kita sebagai agent officer dapat memberikan edukasi berupa tips dan masukan, yaitu :

  1. Rencanakan perjalanan wisata anda jauh hari sebelumnya. Bukan hanya transport, termasuk tempat mana yang akan dikunjungi serta resto atau rest area yang akan dilewati termasuk budgetnya. Apabila mempunyai Perencanaan yang baik, ini sudah mencapai 50% keberhasilan suatu perjalanan wisata
  1. Pilihlah perusahaan penyelenggara pariwisata yang resmi, legal dan kredibel. Anda bisa memesan paket wisata atau bus pariwisata ke siapa saja tapi tidak ada salahnya mengecek alamat kantor, social media-nya bahkan nomor penanggung jawabnya pun bisa dicek di ‘get contact’. Anda pun juga berhak meminta legalitas perusahaan, SIUP, TDP, atau sekarang (NIB) untuk lebih meyakinkan
  1. Siapkan Plan A, B, C, D atau Plan E untuk mengantisipasi akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan semisal transport, akomodasi yang tidak sesuai atau terjadi force majeur seperti kemacetan, hujan deras/banjir, kecelakaan dsb.
  1. Siapkan Asuransi Perjalanan, untuk kenyamanan bila menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan

Sekali lagi dalam hal ini, kita selalu pelaku pariwisata harus kuat bergandengan tangan. Permasalahan penipuan, order fiktif dan lainnya selalu saja terjadi yang akhirnya membuat nama biro wisata menjadi kurang baik.

Asosiasi pariwisata juga dalam hal ini dapat menjadi filter bagi anggotanya agar dapat meminimalisir kejadian tersebut sehingga iklim bisnis pariwisata diantara pelakunya dapat terjaga dengan baik. (Joseph/rn+)

Pradiyanto Datu Jatmiko, SE (Jalu), adalah Pemerhati dan Pelaku Aktif Pariwisata Yogyakarta