Menjadi Pahlawan Melalui Donor Darah Lintas Asosiasi Pariwisata JABAR

Pelaku pariwisata tengah mendonorkan darahnya secara berkala (foto ITMA)

Bandung, rexnewsplus.com – Menjadi pahlawan tidak mesti memanggul senjata untuk berperang, tetapi dengan mendonorkan setetes darah pada sesama yang memerlukan kita sudah menjadi pahlawan bagi sesama manusia.

Hal tersebut disampaikan Wuryanti dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD ITMA Jawa Barat, Indonesia Tour Leader Muslim Association saat pelaksanaan kegiatan donor darah di Kantor PMI Kota Bandung pekan lalu.

Wuryanti – Ketua DPD ITMA Jabar (foto Nin)

“Kegiatan ini sudah yang keempat kalinya kami selenggarakan, secara periodik tiga bulan sekali. Kami didukung oleh beberapa asosiasi pegiat pariwisata Jawa Barat yang ada di Bandung, ada ASTINDO, HPI DPC Kota Bandung, PTLB, ASPPI dan ASPPERWI, BTLCI dan ITMA sendiri sebagai leader kegiatan.” Ujar Wuryanti melalui pesan singkat Whatsapp.

Tercatat lebih dari 30 pendonor saat itu yg menyumbangkan darahnya, kali ini tidak terlalu banyak pendonor yang menyumbangkan darahnya, sehubungan dengan banyaknya agenda pariwisata yang secara bersamaan diikuti.donor darah 

“Saya selaku Ketua PTLB – Perkumpulan Tour Leader Bandung senantiasa mendukung kegiatan kemanusian seperti donor darah ini. Hal bagus yang perlu selalu kita support terutama untuk PMI sebagai sentral pengolahan kebutuhan darah, selain itu sebagai ajang silaturahmi anggota organisasi dengan asosiasi atau organisasi kepariwisataan lainnya.” Muh. Badruddin, S.Kom yang akrab dipanggil Badru menjelaskan kepada awak rexnewsplus.com  di tempat kegiatan donor darah.

E-flyer (ITMA)

Tambah dia, kegiatan donor darah pelaku pariwisata di Bandung ini kembali akan dilaksanakan kembali tiga bulan ke depan, berarti sekitar bulan Agustus. PTLB dan lebih banyak asosiasi lain akan siap mendukung dan mengerahkan kembali anggotanya untuk terlibat dalam kegiatan kemanusiaan ini.

Mengutip dari halosehat.com perihal donor darah, baik diketahui oleh kita semua apa saja persyaratan umum untuk menyumbangkan darah kita.

Sehat Fisik dan Mental

Sehat secara fisik dan mental harus terpenuhi bagi pendonor darah untuk menghindari penyakit yang mungkin dialami pendonor dan bisa menular lewat transfusi darah tersebut. Sedangkan kesehatan mental juga sangat penting untuk menghindari depresi atau gangguan jiwa lain yang bisa terjadi sesudah mendonorkan darah tersebut.

Berusia 17 Sampai 65 Tahun

Apabila seseorang sudah berusia 17 tahun, maka ini sudah dianggap sebagai manusia dewasa dan sudah memiliki tanggung jawab pada diri sendiri. Sedangkan batas maksimal 65 tahun ditetapkan karena tingkat keelastisitasan sudah berkurang dan bisa menyebabkan luka semakin melebar dan menimbulkan bengkak. Selain itu, dengan semakin bertambahnya usia, maka stamina tubuh sesudah mendonorkan darah juga semakin menurun.

Berat Badan Minimal 45 Kg

Umumnya, PMI akan memberi batasan pendonor darah harus memiliki berat badan diatas 45 kg sampai 50 kg dimana darah yang diambil akan berbeda dan lebih kecil dibandingkan dengan yang memiliki berat badan diatas itu. Sehingga, jika seseorang memiliki berat badan kurang dari 45 kg, maka tidak bisa diterima untuk menjadi pendonor darah.

Suhu Tubuh

Darah merupakan pengatur suhu tubuh sehingga bisa terganggu jika suhu tubuh lebih tinggi atau lebih rendah dari batas normal yakni 36.6 sampai 37.5 derajat celcius. Persyaratan tubuh tubuh ini juga harus terpenuhi supaya tidak membahayakan kondisi kesehatan pendonor darah.

Denyut Nadi Teratur

Apabila denyut nadi tidak beraturan, maka bisa menimbulkan efek samping seperti gejala gangguan jiwa dan sebagainya sehingga seseorang yang memiliki denyut nadi tidak teratur juga tidak diperkenankan untuk mendonorkan darahnya.

Tidak Mempunyai Penyakit Darah

Seorang pendonor juga tidak boleh mengidap penyakit atau kelainan darah seperti hemofilia atau penyakit pembekuan darah untuk menghindari darah tidak kembali membeku setelah selesai melakukan donor darah. Selain itu, beberapa penyakit pada sistem peredaran darah seperti gejala leukimia stadium akhir, gejala malaria vivax, gejala darah rendah dan sebagainya juga bisa menjadi penghalang seseorang untuk melakukan donor darah.

Kegiatan pengambilan darah di PMI Kota Bandung (foto ITMA)

Donor darah yang lebih dikenal masyarakat sebagai kegiatan sosial memberikan sebagian darah untuk orang lain ini tidak hanya sangat bermanfaat untuk orang yang membutuhkan darah saja, namun juga memberikan banyak manfaat bagi pendonor darah seperti memperbaharui sel darah merah dalam tubuh, mengurangi kadar zat besi dalam darah, membakar kalori, pemeriksaan darah gratis dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk seseorang juga disarankan tidak melakukan donor darah apabila sedang berada dalam beberapa kondisi seperti sedang dalam masa kehamilan dan menyusui, orang yang menjalani akupuntur, tindik atau tato, sudah melakukan transfusi darah kurang dari waktu 1 tahun, penderita diabetes melitus, mengidap hepatitis, mengidap epilepsi, alcoholic dan lain sebagainya sebab bahaya donor darah bisa saja terjadi.

Mari mendonorkan darah anda apabila memenuhi persyarat terseut di atas. (joseph/rn+)