RACIKAN KOPI DAN SAJIAN KULINER ACEH MENJADI DAYA TARIK PARIWISATA SERAMBI MEKKAH
Banda Aceh, rexnewsplus.com – Momentum bangkitnya Kepariwisataan, khususnya yang terjadi di Indonesia dijadikan motivasi oleh Pemerintah Daerah Aceh untuk mempromosikan Pariwisatanya kepada calon wisatawan Nusantara. Khususnya di Jakarta, iklan mengenai Pariwisata Aceh relative sangat jarang ditemui sebelumnya oleh masyarakat Ibu Kota ini. Namun, tiba-tiba belakangan ini muncul iklan dalam format at lips di suatu Radio swasta terkenal yang pendengarnya adalah para professional dari berbagai kalangan di beberapa kota besar. Selain itu juga iklan Pariwisata Aceh banyak bermunculan di berbagai “Akun Sosmed“ influencer, termasuk Tik Tok yang memviralkan obyek-obyek wisata Aceh yang dapat dijangkau dengan biaya murah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Almuniza Kamal, S.STP, M.Si, membuat program acara Bimtek dan Sertifikasi Kompetensi bagi pelaku usaha Pariwisata pada sub sektor Travel Agent, Hotel dan Restauran pada tanggal 25 dan 26 November 2022 di Hermes Palace Hotel di Aceh. Tujuannya adalah untuk melakukan pemetaan dan mempersiapkan SDM Pariwisatanya dalam menyambut wisatawan secara professional. Dalam sambutan Pembukaan dan Peresmian acara tersebut, Kadisbudpar Aceh ini menyampaikan bahwa, “Pariwisata menjadi lokomotif penggerak perekonomian bangsa, yang mendatangkan Devisa dan pendapatan Daerah”, namun disisi lain Almuniza menyadari adanya suatu tantangan yaitu belum cukup tersedianya tenaga-tenaga pelaku Pariwisata yang cakap, trampil, memiliki skill yang baik dan professional di Aceh.
Untuk mengantisipasi kondisi para pelaku Pariwisata Aceh, Kadisbudpar Aceh itu mengumpulkan para pelaku Pariwisatanya dari sub-sub sektor yang paling berpengaruh mendatangkan dan melayani wisatawannya yaitu dari Biro Perjalanan Wisata/Travel Agent, Hotelier dan Restauran, untuk diberikan Bimbingan Teknis dan di Sertifikasi Kompetensinya sesuai masing-masing profesinya.
Almuniza sangat mengharapkan dari 90 orang peserta Bimtek dan Sertifikasi dari ketiga subsektor yang sengaja diikutkan itu dapat menghasilkan output yang optimal untuk memajukan Pariwisata Aceh. Untuk Biro Perjalanan Wisata (BPW), Bimteknya diserahkan kepada ASTINDO untuk memberikan penyegaran (refreshing) kompetensi dan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) untuk tiga Okupasi yaitu Tour Consultant, Travel Consultant dan Tour Leader. Sedangkan dari pelaksanaan Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Kompetensi para profesi tersebut, ASTINDO mengutus para Asesor LSP ATDA yaitu sdr Novi Khotimah, Yuri Santari dan Ayodia Multazam yang ketiganya berasal dari DPD ASTINDO Jawa Barat.
Sjachrul Firdaus, Direktur Eksekutif ASTINDO bersama dengan para Asesor LSP ATDA, melaksanakan tugas dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) ASTINDO untuk menjadi Narasumber pada Bimtek dan pelaksanaan Uji Kompetensi di Aceh. Firdaus melihat sosok Kadisbudpar Aceh yang relative masih muda, dinamis dan inovatif, itu sangat serius membina pelaku Pariwisatanya. Terlihat program Bimtek dan Sertifikasi Kompetensi untuk para pelaku Pariwisatanya ini diselenggarakan di hotel terbaik di Aceh, agar semua peserta dapat mencontoh dan merasakan pelayanan serta fasilitas dari satu-satunya hotel berbintang 5 di Aceh itu untuk dijadikan benchmarking.
Faisal pengelola BPW Traverious Aceh yang juga sebagai panitia penyelenggara Bimtek dan Sertifikasi Komepetensi atas nama ASPPI Aceh ini menyayangkan mahalnya harga ticket pesawat ke Aceh. Karena mahalnya harga ticket ke Aceh menjadi penghambat utama datangnya wisatawan dari provinsi lain ke Aceh. Padahal Kuliner di Aceh itu sangat diminati oleh wisatawan, karena aneka ragam makanan dengan menggunakan berbagai rempah-rempah yang membuat citarasa kulinernya sangat lezat. Mie Aceh yang dijajakan diprovinsi lain merupakan sebagian kecil jenis masakan Mie yang ada, namun di Acehnya sendiri begitu banyak jenis masakan Mie Aceh dengan kelezatan yang berbeda-beda sesuai selera, kata Faisal.
Belum lagi dengan Kopi Gayo yang terkenal ke antero Indonesia. Berbagai jenis racikan Kopi asli Aceh yang membuat wisatawan ingin menikmati kopi diberbagai kedai Kopi yang ada di Aceh, karena masing-masing kedai menyajikan racikan Kopi Gayo atau Arabica dan Torabicanya dengan versi yang beraneka ragam, baik dari sisi rasa maupun cara penyajiannya. Racikan Kopi Sanger menjadi salah satu jenis racikan kopi yang menjadi favorite para wisatawan.
Dari sisi souvenir, Aceh menjajakan hasil kerajinan tangannya yang sangat indah, yang benar-benar masih menggunakan rajutan tangan, seperti aneka ragam Tas, Dompet, Sepatu, Kopiah dsb, dengan harga yang relative murah dibanding dengan harga karya seninya. Begitu juga dengan souvenir dalam bentuk makanan, khususnya makanan mentah yang selalu menjadi buruan para wisatawan yang datang, seperti Emping, Kopi, Dendeng dan lainnya, yang sangat dikenal di provinsi lain bahwa yang terlezat berasal dari Aceh. (SF Solution/rn+)
Bantu kami dengan meng-Klik Iklan yang muncul
Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi