KERJASAMA LSP ATDA DENGAN ASTINDO KEMENPAREKRAF DAN DISBUDPAR KABUPATEN BANDUNG MENSERTIFIKASI PELAKU PARIWISATA JAWA BARAT
Bandung, rexnewsplus.com – DPD ASTINDO Jabar bekerjasama dengan Kemenpar Ekraf, Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Bandung dan LSP ATDA berhasil mensetifikasi 42 pelaku pariwisata dari beberapa Travel Agent anggota dan calon anggota ASTINDO Jawa Barat, Selasa (04/06/2004). Mereka adalah utusan travel agent dan pelaku yang memerlukan pengakuan kompetensinya yang berasal dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Tasikmalaya, Bogor dan kota lain.
Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi Profesi bagi para SDM Travel Agent di Jawa Barat ini dilaksanakan di Gedong Budaya Soreang – Kabupaten Bandung. Kegiatan Uji Sertifikasi dilakukan dengan menggunakan metode observasi langsung / praktik, pertanyaan lisan dan tulisan pada peserta uji, verifikasi portofolio, wawancara dan metode lainnya yang berdasarkan pada konsistensi skema sertifikasi.
Uji Kompetensi dan Sertifikasi yang diselenggarakan oleh LSP ATDA, Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) juga bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Pada penyelenggaraan kali ini, Sertifikasi Kompetensi Profesi untuk Tour Consultant, Travel Consultant, Ticketing Officer dan Tour Leader. LSP ATDA menerjunkan empat orang asesor yang berasala dari Jawa Barat yang terdiri dari Irvan, Yuri Santari , Firman Juliansyah dan Ayodia Multazam.
Pada seremoni pembukaan, hadir memberi sambutan, Ketua DPD ASTINDO Jabar – Joseph Sugeng Irianto, Direktur Eksekutif DPP ASTINDO yang juga sebagai Ketua LSP ATDA – Sjachrul Firdaus, Yudistira Bayu Aji mewakili kementerian Ekonomi Kreatif, H Husein dari PHRI Kabupaten Bandung.
“Industri pariwisata memerlukan SDM yang certified dan kompeten, memiliki nilai tambah sehingga bisa selaras dengan perkembangan industri pariwisata sudah bergerak lebih cepat. Untuk itu diperlukan SDM yang siap pakai dan diakui kompetensinya,” ujar Joseph dalam sambutannya.
Muhammad Sofiyurahman atau lebih dikenal dengan panggilan Mohem, turut memberikan sambutan mewakili Kadisbudpar Kabupaten Bandung. Kata dia, sangat diperlukan kerjasama antara pihak yang berkompeten dalam mengembangkan pariwisata dan lahir terobosan baru, sehingga pariwisata bukan itu-itu saja.
“Sebagai contoh infrastruktur jalan di kabupaten Bandung yang sering mengalami kemacetan khususnya di akhir pekan sehingga telah melahirkan ide desa wisata yang kebermanfaatannya bisa dirasakan banyak orang baik wisatwan maupun penduduk desa yang bersangkutan,” ujar Mohem.
Dalam kesempatan sambutan mewakili Kementerian Ekonomi Kreatif – Yudistira Bayu Aji menyampaikan bahwa pelaku pariwisata harus bergandengan tangan lebih erat agar dapat memenangkan persaingan dengan pasar global yang terjadi dewasa ini.
“Sinergitas yang sudah terjalin telah meningkatkan citra pariwisata Indonesia yang pada tahun 2023 pariwisata Indonesia ada diurutan ke 32, tahun ini sudah naik ke posisi 22,” ungkap Bayu diiringi tepuk tangan para hadirin.
Bayu juga menegaskan bahwa Kementerian Pariwisata telah membangun kerjasama dengan berbagai pihak dalam semangat membangun SDM yang kompeten, sehingga diharapkan para pelaku pariwisata bisa memiliki kemampuan lebih sehingga membuat paket wisata baru yang lebih saleable.
“Untuk itu diperlukan Uji Kompetensi,” pungkasnya (joseph/rn+)
Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi +62 877-2943-6180
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!