BOSAN FAMTRIP KE OBYEK WISATA, JOGYAVAGANZA KALI INI MENGADAKAN AMAZING RACE

Salah satu kelompok Amazing Race rangkaian acara Jogyavaganza (foto Joseph)

Jogyakarta, rexnewsplus.com – Salah satu petunjuknya adalah : Dua Patung Penjaga Kantor Gubernur DIY. Itu clue yang diberikan panitia pada peserta Amazing Race pada rangkaian acara Jogyavaganza, maka para peserta segera mencarinya.

Acara asik ini diikuti oleh lebih dari 70 an peserta yang terbagi dalam beberapa kelompok. Satu regu terdiri dari 6-7 orang yang semuanya adalah para buyers dari berbagai daerah di Indonesia.

Ditengah sengatan matahari Jogya yang panas pagi itu, Rabu (30/03/2022), para pemilik usaha tour travel potensial se Indonesia itu bersatu dalam strategi untuk memenangkan permainan ini. Kekompakan, pengetahuan umum dan kreativitas seni dan juga kemampuan fotografi diperlukan. Bagi peserta yang juga dalam keseharian sebagai Tour Leader tentunya tidak akan banyak menemukan kesulitan, seluk beluk kota ini sudah hafal, dimana kota Jogya sendiri sesungguhnya sudah dirasa sebagai rumah kedua ketika membawa tamu-tamu para wisatawan ketika berkunjung ke sana.

Sigit Dieng – Kocak, semangat, menghibur (foto Joseph)

Ketika panitia sekali lagi mengatakan bahwa petunjuknya adalah Dua Patung Penjaga Kantor Gubernur DIY, serempak hampir 100 an pasang mata tertuju pada seorang utusan dari Dieng, Jawa Tengah. Mungkin dalam hatinya bertanya, apa hubungannya patung penjaga itu dengan dirinya?

Namanya Sigit, julukannya Kuncen Dieng, kulitnya gelap, badannya subur, gizi berlebih, tingginya rata-rata anak SD , pembawaanya lucu, ramah, kocak, murah senyum dan selalu meramaikan suasana. Kemampuannya menyanyi tidak diragukan, apalagi bernyanyi lagu-lagu dengan syair berbahasa Jawa dia sangat fasih.

“Asal kalian senang dan bahagia…. kita semarak kan acara ini !” seru Sigit yang mendapat sambutan meriah tawa dan tepuk tangan. Kelompok dia segera mencari tempat yang dimaksud sesuai clue dari panitia.

Amazing Race ini bermula dari Museum Sono Budoyo, panitia memberikan arahan-arahan agar segenap peserta dengan teamnya mencari, memotret tempat-tempat unik dan instagramable. Semua hasil foto dan video harus di upload ke medsos masing-masing dengan tagar yang sudah diberikan.

Dari Museum Sono Budoyo berjalan sejauh kurang lebih 3 kilometer, menyusuri sepanjang Jalan Malioboro, berkunjung ke Teras Malioboro, dimana peserta juga diharapkan bisa secara interaktif berbelanja dan bercakap dengan para pedagang. Memotret sudut-sudut menarik kehidupan masyarakat dan keunikan Jogya.

Salah seorang peserta Amazing Race dengan Bregodo (foto Joseph)

Di Selasar Malioboro juga diperkenalkan Bregodo, yaitu prajurit pemberani kraton Jogya dan jelajah kampung dengan kunjungan ke sentra pembuatan wingko babat dan aneka kerajinan UMKM yang posisinya di belakang Stasiun KA Tugu.

Ditemui saat pelaksanaan acara amazing race, Edwin Ismedi Himna menyampaikan bahwa rangkaian acara yang sudah disusun panitia ini sesungguhnya ingin mengenalkan potensi pariwisata di dalam kota kepada para buyers. Menurutnya selama ini ada potensi sebetulnya yang selama ini mungkin belum dieksplor oleh wisatawan yang datang ke Jogja.

Edwin Ismedi Himna – Ketua II Jogavaganza

“Pengamatan kami memang wisatawan yang datang ke Jogya saat ini walaupun mereka menginap di kota tapi khan tour-nya banyaknya ke luar kota Jogya, ke kabupaten-kabupaten sekitarnya. Nah dalam hal ini Pemerintah Kota melalui Dinas Pariwisata juga harus menangkap peluang, sehingga diperkenalkanlah apa namanya kampung-kampung wisata yang ada di sekitar wilayah kota, khususnya sekitar Malioboro. Kami kenalkan juga Teras Malioboro di mana para PKL yang sebelumnya berjualan di sepanjang Jalan Malioboro sekarang sudah ditempatkan di dua tempat yang strategis, yaitu Teras 1 dan Teras 2. Ini penting untuk menambah pengetahuan para buyers, bahwa kalau melihat wajah Malioboro itu sudah berubah dari sebelumnya.” Pungkas Ketua Panitia II yang juga mantan Ketua Asita DIY periode 2010-2015 itu. (joseph/rn+)