YANG BERENCANA MENIKAH, YUK TILIK WEDDING BAZZAR DI TRANS LUXURY
Bandung, rexnewsplus.com – Hakikat dari sebuah pernikahan adalah bersatunya ikrar dan janji kesetiaan sehingga terciptanya sebuah hubungan yang harmonis saling percaya, keterbukaan, jujur dan harus ada pengertian antara suami dan istri.
Sebuah ikatan pernikahan semata-mata diniatkan untuk mencari ridha Allah, meraih keberkahan, kelanggengan hingga maut memisahkan.Bagi siapa pun yang akan merencanakan sebuah pernikahan, itu merupakan pekerjaan besar dan melelahkan. Perlu pemikiran dan perencanaan matang, karena selalu dianggap momen itu sekali dalam seumur hidup.
Calon mempelai dan masing keluarga besar umumnya berkompromi agar rangkaian prosesi pernikahan berjalan dengan lancar. Tetapi pola kehidupan di kota besar tidak memungkinkan kalau event besar seperti itu dilakukan sendiri. Kesibukan akan pekerjaan dan keterbatasan waktu, tenaga dan tata cara penyelenggaraan tidak mungkin dilakukan sendiri. Wedding Organizer adalah jawaban yang tepat.
Menjawab kebutuhan masyarakat perihal kebutuhan jasa untuk mengorganisir sebuah perhelatan pernikahan, La Novia menyelenggarakan Exhibition Wedding Bazzar di awal tahun 2022. Acara yang digagas apik ini bertempat di Grand Ball Room Trans Convention Center, Trans Luxury Bandung yang berlangsung sejak 18 Maret hingga 20 Maret 2022.
Profesionalisme penyelenggaraan sudah nampak dari pemilihan venue dan alur masuk serta rangkaian acara. Setiap pengunjung wajib scan barcode aplikasi peduli lindungi dan untuk masuk ke main hall, pengecekan suhu tubuh terhubung dengan barikade pintu masuk dan keluar, jadi apabila suhu tubuh tinggi sudah bisa terdeteksi tidak bisa masuk dan atau keluar venue dan petugas medis sudah siap. Panitia cukup memperhatikan prokes.
Ada seratusan talents yang bergabung dalam event besar ini. Pemilik La Novia, Hanna Shofia, dalam sambutan menyampaikan bahwa event tahunan ini sudah yang ke-15 kali nya. Terlihat beberapa Wedding Organizer ternama dari kota Bandung, hotel-hotel berkelas, catering ternama dan vendor-vendor yang berhubungan dengan kebutuhan penyelenggaraan pernikahan. Acara pembukaan yang disaksikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dewi Kania Sari berlangsung cukup apik. Lantunan musik perpaduan modern dan tradisional mengiringi tarian dan nyanyian indah serta aksi pasangan mempelai memperagakan gaun pengantin yang semuanya adalah para MC.
Ditemui di sela-sela acara Jumat(18/03/2022), Kenny, panggilan akrab Dewi Kania Sari, mengatakan bahwa dia sangat mengapresiasi penyelenggaraan event wedding bazzar ini, apalagi dalam pembukaan sudah memasukan unsur-unsur tradisional yang perlu kita sama-sama lestarikan. Selain itu, lanjut Kenny hal ini juga bisa memicu teman-teman yang lain terutama dari usaha pariwisata untuk bisa memulai pemulihan ekonomi.
“Kegiatan seperti ini kan kegiatan MICE, kalau saya sangat optimistis kegiatan ini bisa menjadi salah satu generator atau penggerak dari awal mulainya pemulihan ekonomi ini.”Ujar Kenny.
Dalam penyelenggaraan ditengah kondisi Bandung yang masih berada di Level 3, Kenny menyampaikan bahwa sebagai insan pariwisata harus tetap optimis. Kita harus terus beraktivitas dan juga produktif untuk sektor pariwisata ini. Jangan lupa kita harus menunjukkan juga inovasi-inovasi lain, jadi jangan hanya pasrah dengan berdiam diri saja, kita harus lebih produktif, lebih baik kedepannya.
“Saya juga cukup optimis karena ini sudah mulai disusun juga SOP apabila nanti pandemi ini menjadi endemi. Mudah-mudahan saja, indikatornya kan ini dimulai dengan dihapusnya antigen dan PCR bagi orang-orang yang akan traveling. Ini bisa dikatakan sebagai satu indikator awal menuju endemi atau herd immunity.” Pungkasnya.
Menyinggung penyelenggaraan acara wedding exhibition yang umumnya diselenggarakan di tempat-tempat berkelas, Kenny menyampaikan agar kedepannya EO bisa juga menyelengarakan di tempat yang bisa di akses oleh segenap lapisan masyarakat, tidak hanya tempat premium yang terkesan masih ada strata sosial.
“Bisa saja di tempat-tempat terbuka seperti halnya mungkin taman-taman atau objek objek atau tempat wisata itu bisa kolaborasi , sekalian juga promosi objek wisatanya dan juga mungkin seperti Saung Angklung Udjo atau kebun binatang, sehingga biasa lebih terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat. Nah ini siapa tahu menjadi satu inovasi, dimana ada wedding bazzar tapi dilaksanakan ditempat seperti itu. Saya kira mungkin masyarakat dari kalangan terutama dari middle below tidak akan segan untuk datang. Jangan sampai ini menjadi sebuah imej atau citra bahwa wedding bazzar itu hanya untuk kalangan middle up. Jangan sampai seperti itu, jadi coba untuk berinovasi supaya semua level ini bisa dijangkau oleh si penyelenggara.” tutup Kenny. (joseph/rn+)