CHARLIE CHAPLIN PERNAH MAKAN MALAM DI HOTEL GRAND PREANGER

Hotel Grand Preanger Bandung (foto dok HGP)

Bandung, rexnewsplus.com – Siapa yang tidak kenal Charlie Chaplin ? Da adalah seorang pelawak hebat dunia dengan ciri khas segumpal kumis di bawah lubang hidungnya. Beberapa pelawak Indonesia pun mengikuti gaya kumis Charlie Chaplin.

Nama aslinya adalah Sir Charles Spencer Chaplin, ia seorang pelawak, sutradara, dan komposer film dari Inggris yang terkenal pada masa film bisu atau tanpa suara. Yang menarik adalah Charlie Chaplin sempat singgah di Hotel Grand Preanger untuk mandi dan makan malam sebelum melanjutkan perjalanannya ke Kota Garut.

Selain itu Amelia Earhart yang dikenal sebagai pilot perempuan pertama AS yang melintasi Samudera Atlantik, pun sempat singgah ke Kota Kembang dalam misi penerbangan keliling dunia. Bandung – Indonesia adalah kota ke 25 yang disinggahinya dan diapun menginap di Hote Grand Preanger.

Hotel Grand Preanger direnovasi pada 1929 oleh Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker (foto dok HGP)

Dikutip dari wikipedia berbahasa Indonesia, pada tahun 1884, ketika para Priangan planters (pemilik perkebunan di Priangan ) mulai berhasil dalam usaha pertanian dan perkebunan di sekitar kota Bandung – dahulu bernama Priangan – mereka mulai sering datang untuk menginap dan berlibur ke Bandung. Kebutuhan mereka disediakan oleh sebuah toko di Jalan Groote Postweg (sekarang Jalan Asia Afrika). Tetapi kemudian toko itu bangkrut, sehingga pada tahun 1897 oleh seorang Belanda bernama W.H.C. Van Deeterkom toko itu diubah menjadi sebuah hotel dan diberi nama Hotel Preanger Kemudian pada tahun 1920 berubah menjadi Grand Hotel Preanger.

Hotel Grand Preanger direnovasi pada tahun 1929 oleh Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker, setelah selama 25 tahun menjadi hote kebanggaan Warga Negara Belanda yang tinggal di kota Bandung. Dalam proses renovasi dan re design, Presiden Pertama Ir. Soekarno yang saat itu jadi murid sang profesor turut andil juga.

Sudut menarik Hotel Grand Preanger (foto Lian)

Hotel bersejarah yang berlokasi di Jl. Asia Afrika No. 81 Bandung – Jawa Barat ini, lokasinya tepat bersebelahan dengan Tugu Titik 0 Km Kota Bandung. Jalan Asia afrika dahulu dikenal dengan nama Groote Postweg (Jalan Raya Pos) yang menghubungkan Kota Anyer (Provinsi Banten) hingga Panarukan Provinsi Jawa Timur).

Adalah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels yang menjabat dari 1808-1811, menancapkan tongkatnya di tanah yang dibangun tugu peringatan tersebut, sambil berkata ‘Zorg, dat als ik terug kom hier een staad is gebouwd’ yang artinya ‘Usahakan, jika saya kembali ke sini, di daerah ini telah dibangun sebuah kota’.

Pada tanggal 25 September 1810, Bupati Wiranatakusumah II memindahkan pusat pemerintahan dari Karapyak (Dayeuh Kolot) ke wilayah sekitar Daendels yang menancapkan tongkatnya itu sehingga kini Bandung menjadi kota besar di Indonesia.

Naripan Suites Room yang favourite (foto dok HGP)

Berada di pusat kota dan pusat sejarah, hotel Grand Preanger mengalami banyak pergantian pengelola, antara lain oleh N.V. Saut, C.V. Haruman, P.D. Kertawisata, PT Aerowisata dan sejak tahun 2020 hingga sekarang dikelola oleh PT Jaswita

Hotel yang memilki total 187 kamar ini terdiri dari 132 kamar Deluxe, 5 Grand Deluxe, 20 Executive Suites, 23 Naripan Suites, 2 Naripan Suites (Two Bed Rooms) dan 1 Presidential Suite ini dikelola secara profesional oleh orang-orang yang sudah lama berkecimpung di bidang perhotelan.

Diakui selama bulan Puasa ini okupansi turun sekitar 10%, namun menurut catatan masih diatas rata-rata okupansi kompetitor.

“Bila dibandungkan dengan periode Maret 2022, ada sih penurunan, tapi tidak terlalu signifikan. Untuk menyiasatinya kami membuat kebijakan menurunkan harga kamar sekitar 10-15% dari harga biasa.” Ujar Lian Eka Yuliana, Sales and Marketing Manager.

Menurut Lian ketika ditanya rexnewsplus.com perihal Meeting Package, kendati bulan puasa, permintaan dan pelaksanaan paket meeting di hotelnya tetap ada, market segmen Ormas dan social event yang banyak meminta. Harga pun diberikan potongan range 10-15%.

Yang trending selama Bulan Suci Ramadhan adalah Paket Iftar (Paket Berbuka Puasa) yang sempat sepi semasa pandemi Covid 19. Paket Iftar sudah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan. Selain simpel, mudah dan harga pun terjangkau.

Hotel Grand Preanger sendiri menjual Paket Iftar all u can eat IDR 185.000,-net/pax dengan ketentuan menarik setiap 10 orang gratis 1 orang. Paket ini banyak diburu masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya yang ngabuburit di sekitar alun-alun Bandung, dimana lokasi hotel ini sangat berdekatan. Suasana sore yang cerah dengan cahaya matahari yang akan tenggelan dengan warna merah tembaga di sela-sela gedung perkantoran sepanjang jalan Asia Afrika, akan mengiringi nikmatnya berbuka puasa di hotel berbintang Lima ini.

Lian Eka Yuliana, Sales and Marketing Manager (foto Lian)

“Selama Bulan Suci Ramadhan ini kami secara terprogram memberikan Tajil Gratis setiap Hari Selasa dan Kamis, lalu setiap Hari Jumat ada Pengajian. Khusus untuk

pembagian bingkisan dan uang bagi anak yatim kami lakukan saat awal Ramadhan dan Pembayaran SPP bagi anak-anak Yatim Piatu kami lakukan setiap bulan. Ini merupakan bagian dari CSR kami.” Terang Lian

Hotel Grand Preanger adalah pilihan yang cerdas dan tepat apabila mengunjungi Kota Bandung. Hotel ini menawarkan fasilitas yang nyaman bagi tetamu dan keluarga, ambiens yang nyaman dekat dengan sarana hiburan dan kuliner malam.

Bagi para pebisnis dan wisatawan hotel ini merupakan tempat yang tepat karena berada dipusat kota dengan berbagai fasilitas yang menunjang, Gym, Spa, Kolam Renang, ruang rapat dan berbagai fasilitas standar hotel bintang lima, terutama internet berkecepatan tinggi adalah salah satu concern pengelola hotel. Selain itu akses ke pusat kegiatan, perkantoran dan sarana hiburan yang menunjang.

Banyak orang penting pernah singgah dan menginap dan Hotel Grand Preanger, termasuk anda. (joseph/rn+)