JALAN-JALAN DI KOTA TERHIJAU DI INDONESIA
Bandung, rexnewsplus.com – Sebagian masyarakat luar Bandung masih menganggap bahwa Kota Cimahi itu adalah Kota Bandung. Kota yang berjarak tidak lebih dari 15 Kilometer dari pusat Kota Bandung ini sejatinya adalah sebuah Kota yang berdiri sendiri dalam struktur pemerintahan di Jawa Barat.
Nama Kota Cimahi secara etimologi terdiri dari dua suku kata, yaitu Ci dan Mahi. Dalam kosa kata Bahasa Sunda, kata CI atau CAI berarti “air” dan MAHI memiliki arti CUKUP. Bisa ditarik kesimpulan bahwa kata CIMAHI memiliki arti AIR YANG CUKUP.
Namun pendapat lain, kata cimahi bila dilihat dalam bahasa Sansakerta, mengandung arti “pancaran cahaya bumi atau bisa disebut juga energi bumi”. Dimana kata Ci mengandung arti “kilauan cahaya dari permukaan air atau energi” dan kata Mahi mengandung arti “bumi”.
Menilik sejarah masa lampau, Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811, Gubernur Jendral Willem Daendels membuat jalan Anyer – Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan (Loji) di Alun-alun Cimahi sekarang.
Tahun 1874 – 1893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung – Cianjur sekaligus pembuatan stasiun kereta api Cimahi. Tahun 1886 dimulainya pembangunan pusat pendidikan militer dan fasilitas lainnya (RS Dustira, rumah tahanan militer, dll).
Di tahun 1935, Cimahi menjadi kecamatan (lampiran staad blad tahun 1935). Tahun 1962 dibentuk setingkat kewedanaan, meliputi 4 kecamatan : Cimahi, Padalarang, Batujajar dan Cipatat.
Pada tahun 1975, ditingkatkan menjadi kota administratip (PP No. 29 tahun 1975), diresmikannya pada tanggal 29 Januari 1976, merupakan Kotip pertama di Jawa Barat dan ketiga di Indonesia.
Tahun 2001 ditingkatkan statusnya menjadi kota otonom. Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, termasuk kewenangan wajib yaitu pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertahanan, koperasi dan tenaga kerja kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter fisikal, agama serta kewenangan bidang lain sesuai dengan peraturan Perundang-undangan Nomor I tahun 2003 tentang Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom.
Julukan Kota Hijau
Kota Cimahi mendapat julukan sebagai “Kota Tentara” atau “Kota Hijau”, hal ini disebabkan karena di terdapat banyak pusat pendidikan untuk tentara atau militer di antaranya:
Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdikarmed)
Pusat Pendidikan Pengetahuan Militer Umum (Pusdikpengmilum)
Sekolah Pelatih Infanteri Pusat Pendidikan Infanteri (SPI Pusdikif)
Pusat Pendidikan Jasmani (Pusdikjas)
Pusat Pendidikan Peralatan (Pusdikpal)
Pusat Pendidikan Pembekalan Angkutan (Pusdikbekang)
Pusat Pendidikan Polisi Militer Angkatan Darat (Pusdikpom)
Pusat Pendidikan Perhubungan (Pusdikhub)
Selain itu terdapat pula berbagai markas militer seperti:
Brigade Infanteri 15/Kujang II
Pussenarhanud Kodiklatad
Pussenarmed Kodiklatad
Kiban Yonzipur 3/Macan Kumbang
Kodim 0609/Cimahi
Yonarmed 4/105 Parahyangan
Tepbek Cimahi
Koramil 0908/Cimahi Tengah
Koramil 0911/Cimahi Utara
Rumkit Tk. II Kesdam III/Siliwangi
Kesdim Cimahi
Bila dihitung sekitar 60% wilayah Kota Cimahi digunakan oleh militer, dimana terdapat begitu banyaknya pusat pendidikan tentara dan fasilitas kemiliteran lainnya sehingga kota Cimahi juga mendapat julukan “Kota Hijau”, sesuai dengan warna seragam yang digunakan tentara khususnya dari angkatan darat (TNI-AD).
Dengan melihat sejarah dan peninggalan masa lalu serta untuk menggali potensi pariwisata Kota Cimahi, Himpunan Pramuwisata Indonesia – HPI Kota Cimahi bekerja sama dengan institusi terkait mengajak para pegiat pariwisata Kota Bandung untuk melihat dari dekat hal tersebut.
Ditemui saat kunjungan lapangan, Lita Gumiartina Dipl.Kom yang menjabat sebagai Ketua Divisi Pendidikan dan Latihan DPC HPI Kota Cimahi mengatakan bahwa dengan diselenggarakannya acara tersebut agar kita bisa melihat lebih dekat dan mengenal lagi tentang Cimahi Militery Heritage.
“Apakah Cimahi bisa dijadikan sebagai destinasi wisata militer ? karena Cimahi tidak memiliki cukup potensi wisata yang berhubungan dengan alam seperti halnya di Bandung Utara atau kabupaten Bandung Barat. Jadi kami hanya punya potensi yang saat ini memang tidak dipungkiri bahwa Cimahi adalah pusat dari pendidikan militer se-Indonesia, jadi Apakah dengan potensi seperti ini layak jual?” ungkap Lita pada awak rexnewsplus.com.
Rute wisata militer heritage bisa disusun dengan titik awal dari Alun-alun Kota Cimahi. Para Guide dengan kepiawaian bercerita pada wisatawan tentunya akan membuat wisatawan semakin tertarik.
Seperti halnya story telling perihat konsep alun-alun di Pulau Jawa yang sama, dimana terdapat lapagan luas berbentuk persegi dengan 2 pohon beringin di sebelah kiri dan kanan, lalu sebuah tempat ibadah, pusat pemerintahan, pusat perekonomian dan penjara.
Dalam perjalanan wisata kota Cimahi ini akan dapat kita lihat peninggalan bangunan bersejarah, berbagai bangunan yang hingga saat ini masih di pakai seperti Penjara Poncol atau Masmil (pemasyakaratan militer) yang terkenal dengan tokoh Eddy Sampak. Atas kerjasama dengan pihak militer setempat, bangunan heritage yang dibangun pada tahun 1886 ini bisa dikunjungi hingga batas Gerbang Kebebasan (bagian depan). Atraksi menarik lain di tempat ini adalah berfoto di bekas mobil tahanan yang terpajang di depan bangunan antik tersebut.
Cerita kisah percintaan layaknya Sam Pek Eng Thay dan Romeo and Juliet versi Cimahi yakni Nyi Mas Siti Aminah atau Nyi Mas Entjeh dengan John Henry Van Blommestein, akan menjadi sebuah kisah menarik sepanjang perjalanan melewati jalan-jalan kota Cimahi. Kemasan cerita dengan kemampuan story telling yang baik tentunya akan menguras air mata.
Berbagai peninggalan bangunan tua bersejarah seperti the Historich atau Gedung Sudirman, Sumur Air bekas pengisian air untuk lokomotif kereta api jaman dulu, sumur air dan bangunan Rumah Sakit Dustira.
Satu hal yang menarik di Kota Cimahi, tepatnya di daerah Leuwi Gajah terdapat sepetak tanah “Negeri Belanda” yang disebut sebagai Ereveld atau Makam Kehormatan Belanda. Ditempat tersebut bersemayam 5.181 para tentara dan pekerja Belanda korban perang dimasa pendudukan Jepang di Indonesia.
Banyak hal menarik di Cimahi, perlu eksplorasi dan kolaborasi serius dari para pemangku kebijakan pemerintah sipil dan institusi militer dengan para pelaku pariwisata untuk mengangkat Kota Cimahi sebagai salah satu destinasi wisata di Jawa Barat. (joseph/rn+)
Bantu kami dengan meng-Klik Iklan yang muncul
Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!