AWAS JATUH HATI PADA WANITA BERHIJAB ASAL BANDUNG DENGAN MULTI TALENTA

Eka Nurkristin S.Sos (foto dok pribadi)

“…….Semua yang saya lakukan tidak lepas dari peran orang tua dan guru-guru

yang selalu memberikan motivasi pada saya……”

rexnewsplus.com – Sore itu di sebuah cafe terdengar sayup lagu yang dinyanyikan oleh group musik legendaris dari Bandung, Bimbo. “Aisyah adinda kita yang sopan dan jelita // indeks prestasi tertinggi tiga tahun lamanya // calon insinyur dan bintang di kampus // bulan muharam 1404 // tetap berjilbab menutup rambutnya // busana muslimah amat pantasnya // Aisyah adinda kita tidak banyak berkata // Aisyah adinda kita dia memberi contoh saja // ada sepuluh aisyah berbusana muslimah // ada seratus aisyah berbusana muslimah // ada sejuta aisyah berbusana muslimah // ada sejuta aisyah, aisyah adinda kita”

Sambil menyeruput kopi hangat tanpa gula, seorang wanita berhijab warna pink nampak tersenyum sendiri. Kepalanya kadang mengangguk-angguk, jemarinya bergerak-gerak mengikuti irama lagu.

Sudut terbaik melihat kecantikannya (foto dok rn+)

“Lagu itu seperti nama panggilan saya,” ujarnya kepada rexnewsplus.com.

Nampak jelas rona kebahagiaan dalam wajahnya yang imut. Kendati hidungnya tidak mancung bila angle photonya dari samping, tapi keteduhan matanya mengisyaratkan sebuah kenyamanan pada lawan bicara.

Nama aslinya adalah Eka Nurkristin. Jauh dari nama panggilan.

“Jadi nama aku khan sebetulnya Kristin, tapi ngga tau tiba-tiba aja dikasih nama panggilan Aisyah. Itu nama di mana pada saat saya bekerja di kantor, setiap pulang kantor itu pipi saya suka merah. Terus dipanggil Humairoh. Jadi sejak itu saya dipanggil Aisyah.” Serunya.

Tambahnya, tapi sejak beberapa minggu ini ada yang memanggil dia Imas. Semula Aisyah protes dipanggil Imas, tapi setelah dijelaskan artinya, Aisyah nampak lebih nyaman dengan panggilan itu, dan bahkan kini disekitaran nya dia biasa dipanggil Imas. Kata Imas itu kepanjangan dari I…MasyaAllahcantiknya….. Seneng deh !

Aisyah adalah anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan bahagia asli Bandung. Ayahnya Purnawirawan TNI, Perwira Tinggi di lingkungan Kodam 3 Siliwangi, ibunya seorang pendidik di sebuah Sekolah Dasar daerah Bojongsoang Kota Bandung – Jawa Barat.

“Masa geura ada orang yang manggil aku Aisyah Atang….” ujar Aisyah sambil tertawa. Rupanya ada aja orang humoris menjulukinya Aisyah Atang, artinya Aisyah Anak Tangtara (Aisyah anak seorang tentara, TNI). Kode keras bagi yang akan mendekatinya karena bokapnya yang tukang suntik alias dokter di kedinasan militer.

Selepas SMA Aisyah menyelesaikan pendidikannya di D3 Kearsipan Unpad, kemudian melanjutkan lagi ke kelas karyawan Administrasi Bisnis S1 di FISIP Universitas Padjajaran Bandung dan mendapat gelar S.Sos. Jadi kalau ditanya nama lengkap berikut gelar adalah Eka Nurkristin. S.Sos.

Ada sedikit perbedaan dengan lirik lagu Aisyah, dia bukan calon insinyur, tapi seorang Sarjana Sosial. Kendati sudah bergelar S.Sos, minat belajarnya masih tinggi. Aisyah melanjutkan lagi sekolah untuk mengejar Akta IVdi Universitas Langlangbuana Bandung agar bisa menjadi seorang guru. Dari jenjang pendidikan tersebut kemudian dia mengikuti beberapa pelatihan, training dan lain lain, sehingga jadi pengajar di beberapa SD, SMP, SMA di kota Bandung.

Cita-cita Aisyah sejak kecil adalah ingin jadi artis dan ingin berkeliling dunia. Passion ini kemudian semakin terasah ketika dia mulai berkecimpung di dunia pariwisata. Semenjak menunaikan ibadah haji tahun 2017 lalu rupanya pemikiran bisnis dan passionnya tadi seiring sejalan. Mulailah dia mengembangkan kantor biro Haji dan Umroh. Selain itu Aisyah yang juga memiliki talenta sebagai pendakwah,ini tentunya menjadi selling point dan baginya tidak merasa kesulitan mendapatkan jamaah ,yang akan memakai jasanya untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci.

“Dimasa pandemi ini kebetulan perjalanan Umroh dan haji baru saja dimulai, tetapi ternyata banyak dari jamaah saya yang penasaran dan menginginkan pergi ke Turki. Kebetulan Negara Turki sudah buka dan persyaratan masuk Turki sangat mudah. Jadi sementara ini saya terkonsentrasikan membuat wisata ke Turki.” Terangnya.

Menurut dia, merasa terbantukan juga dengan tayangan FTV yang populer dengan penggalan kalimat Cappadocia it’s my dream, sehingga promosinya lebih mudah. Dalam beberapa bulan ini dia pergi pulang terus ke Turki. Bagi dia, banyak calon wisatawan ingin pergi mengikuti wisata halal dan di handle oleh Cahaya Hijrah Tour Travel dan yang penting bisa bareng Aisyah. Apalagi mitra kerja di Turki sangat akomodatif dan benar-benar profesional dalam menangani tamu-tamu dari Indonesia.

“Saya bekerja sama dengan SJT Turkey, saya percaya karena perusahaan itu memiliki legalitas dari pemerintah setempat dan terafiliasi sebagai Associate Member organisasi Travel Agent besar di Indonesia. Banyak testimoni dari wisatawan yang belum pernah pergi bareng Aisyah jadi penasaran, apalagi yang sudah pernah pergi jadi ketagihan, ingin lagi menjelajah barengan lagi. Pokoknya seru.” Aisyah menerangkan dengan semangat.

Baginya bekerja di bidang pariwisata itu bisa bertemu banyak orang, bisa melihat hal-hal baru dan juga banyak peluang bisnis yang bisa dia follow up.

Wanita cantik yang apa adanya ini, masih menunggu datangnya seseorang pria matang yang mau jadi Imam-nya. Dia sewaktu kecil sangat mengidolakan penyanyi dangdut lawas Evie Tamala, seorang Diva Dangdut dan Christine Pandjaitan seorang artis yang lembut yang mampu membawakan lagu-lagu yang hits. Untuk itu sempat juga dia mengikuti arah cita-citanya untuk mengikuti audisi KDI dan ikut juga audisi Indonesian Idol.

“Hasilnya……. keduanya ….tereliminasi….!!” serunya sambil tertawa lepas.

Aisyah menyadari bahwa kualitas suaranya memang tidak layak menurut para juri. Kini dia lebih menjadi penikmat musik saja, apalagi kalau mendengarkan suara Celine Dion sambil menikmati pisang goreng dan secangkir kopi pahit.
Menjadi pengusaha yang sibuk di bidang perjalanan wisata dengan naungan Cahaya Hijrah Tours Travel, menjadi Ustadzah yang berdakwah di beberapa tempat, melayani diskusi, konsultasi para jamaah, pengusaha Skin Care, bisnis perdagangan umum, pengusaha digital marketing, sejatinya Aisyah adalah seorang ibu yang bertanggung jawab untuk mengantar anak-anaknya sukses. Dukungan dari seluruh keluarganya membuatnya nyaman beraktifitas.

“Semua yang saya lakukan tidak lepas dari peran orang tua dan guru-guru yang selalu memberikan motivasi pada saya. Arahan guru saya agar saya bisa membagi ilmu itu sehingga saya bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.”

Eka Nurkristin. S.Sos alias Aisyah, alias Imas, alias Atang, yang lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan vegetarian, adalah sosok pengusaha cantik asal Bandung yang juga sebagai pendakwah dengan segudang kesibukan serta lini bisnis yang tengah dikembangkannya. (joseph/rn+)