Sesar Lembang Bandung yang Berdekatan dengan Sesar Cimandiri

Foto udara Gunung Batu yang termasuk dalam sesar Lembang atau patahan Lembang di Kabupaten Bandung Barat (Antara/koransulindo/foto istimewa)

Rexnewsplus.com – Apa itu Sesar lembang? Sebagaimana dikutip dari Jurnal BMKG yang berjudul “Aktivitas Sesar Lembang di Utara Cekungan Bandung” Sesar Lembang adalah sesar yang membentang mulai dari Gunung Manglayang di bagian timur hingga Cisarua di bagian barat yang panjangnya sekitar 22 km.

Sesar ini juga terletak di sebelah selatan Gunung Tangkuban Parahu dan merupakan ekspresi geomorfologi dari neotektonik di cekungan Bandung.

Sesar Lembang diekspresikan berupa gawir sesar (fault scarp) dengan dinding gawir menghadap ke arah utara.

Adapun Sesar Lembang terbentuk pada zaman kuarter pleistoisen atau sekitar 500.000 tahun yang lalu.

Sementara itu dikutip dari Kompas.com, 27 Januari 2021, sebelumnya Kepala Bidang Informasi Gempabumi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan bahwa Sesar Lembang termasuk salah satu sesar aktif di Jawa dengan lokasi berada sekitar 10 km arah utara Kota Bandung.

Menurutnya Sesar Lembang memiliki panjang sekitar 25-30 km, berarah barat-timur.

“Hasil kajian para ahli menunjukkan bahwa Sesar Lembang memiliki magnitudo tertarget 6,8 dengan laju pergeseran 2,0 mm per tahun,” kata Daryono.

Menurutnya keaktifan sesar ini diindikasikan dengan adanya aktivitas gempa kecil yang saat ini masih terjadi di sepanjang jalur Sesar Lembang.

Dipantau sejak 1963 Daryono menyebut, upaya pemantauan Sesar Lembang oleh BMKG telah dilakukan sejak lama.

Di mana pada 1 Januari 1963, BMKG mulai memasang dan mengoperasikan Seismograph WWSSN (World Wide Standardized Seismograph Network) pertama kali di Lembang.

“Jenis seismograf ini adalah Benioff Short Period 3 Komponen dan Sprengneter Long Period 3 Komponen,” ujar dia.

Selain untuk memonitor gempa di wilayah Indonesia, seismograf ini juga dapat memonitor aktivitas Sesar Lembang.

Adapun aktivitas gempa di jalur Sesar Lembang sudah bisa dimonitor dengan lebih baik sejak tahun 2008.

Hal ini karena BMKG mulai mengoperasikan jaringan monitoring gempa digital memakai sensor gempa dengan kawasan frekuensi lebar.

Tahun 2019, BMKG juga mulai kembali memasang 16 sensor seismic periode pendek secara lebih rapat untuk melengkapi 19 seismograf broadband yang sudah terpasang sebelumnya di Jawa Barat dan Banten.

“Sensor gempa yang baru dipasang 2019 ini sengaja dipasang mengepung jalur Sesar Lembang, Cimandiri, dan Baribis. Instalasi sensor baru ini bukan saja untuk tujuan operasional tetapi untuk tujuan kajian sesar aktif,” ungkap Daryono.

Zona Sesar Cimandiri (AntaraNews/foto istimewa)

Gempa-gempa kecil di Sesar Lembang

Keaktifan sesar ini diindikasikan dengan adanya aktivitas gempa-gempa kecil yang masih terjadi di sepanjang jalur Sesar Lembang.

Pada 28 Agustus 2011, terjadi gempa magnitudo 3,3 dengan kedalaman yang sangat dangkal hingga mengakibatkan dampak signifikan, yaitu merusak 384 rumah warga di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

“Gempa dirasakan juga pernah terjadi pada 14 dan 18 Mei 2017 dengan magnitudo 2,8 dan 2,9 yang dampaknya dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI tetapi tidak menimbulkan kerusakan,” ujar Daryono.(Nur Rohmi Aida,Dilan/rn+)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Apa Itu Sesar Lembang yang Lokasinya Berdekatan dengan Sesar Cimandiri?”

Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera di tayangkan. Materi dan photo – photo ( max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi  (+62) 87729436180

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *