Diresmikannya Jalan Tol Cisumdawu seksi 1 Exit Gate Pamulihan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, beberapa waktu lalu berdampak positif bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Jatinangor dan Tanjung Sari – Sumedang Jawa Barat. Kota yang dijuluki Kota Tahu ini dikenal pula dengan Kota Pelajar, karena beberapa perguruan tinggi dibangun di sana, sebutlah UNPAD, ITB, IKOPIN, IPDN, UNWIM.
Dampak pariwisatapun dirasakan oleh para pengelola obyek wisata yang berada di sekitar Tanjung Sari. Salah satunya adalah Wana Wisata Kampung Ciherang, sebuah destinasi wisata alam milik Perhutani yang dikelola oleh swasta.
Terletak di ujung utara wilayah Kecamatan Tanjungsari, desa Cijambu, berbatasan langsung dengan Kabupaten Subang, tempat ini memiliki udara yang sejuk dengan hutan pinus di sekelilingnya. Gemericik air dari Sungai Ciherang menambah suasana alam semakin terasa.
“Namanya diambil dari nama sungai yang mengalir di tempat ini, Sungai Ciherang,” terang Cecep pengelola.”Dalam bahasa Sunda Ciherang artinya air yang jernih, untuk itu kami buat kolam renang yang airnya dialirkan dari sungai tersebut. Ada tiga kolam renang dangkal kami buat, efek cahaya matahari dan pantulan langit membuat airnya terlihat biru saking jernihnya.” Pungkasnya.
Pengunjung yang rindu akan kehijauan alam akan dimanjakan dengan barisan pohon-pohon pinus. Jalan setapak dibangun bagi pengunjung untuk mengexplore wilayah itu. Tempat yang sarat dengan edukasi bagi masyarakat ini tidak boleh dilewatkan begitu saja, di beberapa titik terdapat sejumlah kandang binatang untuk mengenalkan khazanah fauna bagi anak-anak.
“Luasnya lebih dari 15 hektar, tetapi yang kami kelola baru 5,8 hektar. Fasilitas yang ada disini antara lain Camping Ground, Kolam renang, perahu bebek kayuh, sepeda gantung, flying fox, jembatan gantung, jembatan goyang, panahan, mini cross, berkuda, hingga jaring laba-laba yang bisa dimainkan.” Cecep menambahkan. Hanya dengan membayar IDR 40.000 per orang tiket terusan, kata dia, pengunjung bisa mencoba seluruh wahana yang tersedia. Khususnya bagi anak-anak bisa sekaligus melatih daya motorik mereka. Sekarang ini eranya berswafoto. Obyek wisata haruslah instagramable, untuk itulah di sejumlah titik di tempat ini dibangun tematik photo spot, ada serabut pohon berbentuk hati, rumah pohon, dan sarang burung, sayap kupu kupu.
Ada banyak gazebo untuk bersantai, tempat duduk dan persewaan hammock, tikar ukuran besar maupun kecil sampai tendapun disediakan. Selain itu untuk fasilitas umum cukup memadai, mulai dari Toilet, kamar ganti, hingga tempat ibadah telah tersedia di wana wisata Kampung Ciherang ini. Bagi pengunjung diperbolehkan membawa makanan dari luar, tetapi disinipun sudah disiapkan zona kuliner dengan aneka kedai yang menawarkan berbagai menu makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Tak ketinggalan di tempat ini juga banyak yang menjual souvenir seperti kaos dan gantungan kunci.
“Tempat yang asri, sejuk dan indah ini sesungguhnya sangat disayangkan kurang terpelihara dengan baik, beberapa spot nampak kurang terawat dan perlu beberapa perbaikan. Kandang-kandang binatang terlihat kosong. Semoga dengan terbukanya akses tol akan lebih mengangkat nama Wana Wisata Kampung Ciherang ini.” Cetus Diah Joedawinata pengunjung asal Kopo Bandung mengungkapkan penilaiannya.
“Di era pandemi ini kami buka dari jam 08.00 – 17.00 WIB, kami menjalankan prokes ketat dengan melalukan pengecekan suhu dan wajib masker.” Tutup Cecep