USIA MUDA MENGGERAKAN BEBERAPA USAHA

“….semasa kecil saya senang sekali mengumpulkan dus bekas pasta gigi dari berbagai merk dan juga dus-dus lain yang ukurannya lebih besar. Dus tersebut saya susun rapih berjarak. Ibaratnya seperti mobil kecil dan mobil bus yang saya parkirkan….”

Tahun ini akan genap 26 tahun, usia yang masih relatif muda untuk menggeluti dunia bisnis. Berbeda dengan rekan sebayanya yang masih mencari jati diri dikeriuhan diskotik, di suasana santai cafe-cafe dan segala hingar bingar kota besar. Postur tinggi, kulit putih dengan potongan rambut kelimis rapih, gaya pakaian kekinian. Sesungguhnya lebih cocok sebagai model iklan, gesturnya menarik.

Anak sulung dari dua bersaudara ini, adiknya masih duduk di bangku SMA, lahir di Bandung dari pasangan bahagia, ayahnya seorang pengusaha bidang pariwisata, ibunya seorang pendidik di salah satu SMAN ternama di Bandung. Namanya Jodi. Cenderung pendiam, lupa waktu lupa makan kalau sudah bekerja, tipikal pekerja keras yang detail. “Papa mengajarkan kerja keras pada saya, Mama mengajarkan serius dan detail kalau mengejakan sesuatu. Saya terbiasa bekerja dengan konsep perencanaan yang jelas dan matang,” ungkapnya dalam perbincangan di ruang kerjanya.

Nama lengkapnya Theodorus Primaxylxla Jodimarlo, dilihat dari nama depannya sudah dipastikan itu nama baptis, yang artinya hadiah dari Tuhan. Jodi adalah hadiah terindah dari buah cinta kasih orang tuanya, bagi keluarga besarnya. Dibesarkan dalam lingkungan Katolik yang moderat sosok pemuda lajang ini selalu menyeimbangkan kebutuhan rohaniah dan jasmaniahnya.

Bersekolah di lingkungan Ursulin, mulai TK hingga SMP tidak sedikit prestasi belajar yang diraihnya. Salah satu hal yang membanggakan dari Jodi adalah ketika dia bersama Team Science St. Ursula mengikuti ajang Olimpiade Sains tingkat dunia yang diselenggarakan oleh Anglo Chinesse School Singapore. Berkat bimbingan dan kerja keras para guru serta semua pihak, teamnya berhasil menyabet juara pertama olimpiade tersebut mengalahkan saingan beratnya dari negara Mexico. Hasil penelitian Ubi Cilembu yang diekstrak sehingga mengahasilkan gula untuk dikonsumsi para atlet olah raga, membuat para juri secara sah dan meyakinkan memilih teamnya menjadi juara atas hasil saingan dari Mexico yang meneliti rambut jagung. Seperti diketahui untuk memasuki SMAN3 Bandung saat itu begitu ketat persaingannya, bermodalkan sertifikat kejuaran sains tingkat dunia itulah Jodi bisa melenggang masuk ke SMAN3 melalui jalur prestasi. Seperti apa yang diimpikannya sejak sekolah dasar untuk bisa masuk ke sekolah negeri paling favorit di Kota Kembang tersebut, itulah kenyataan yg diperolehnya.

Dunia remaja di tingkat SMA bagi sebagian orang adalah dunia mencari jati diri, aktualisasi dari masa remaja ke dewasa. Pada periode ini segala kreatifitasnya muncul, beruntung dia memiliki orang tua yang juga aliran jaman now, apa yang positif mendapat dukungan penuh. Bagi orang tuanya bahasa asing, minimal bahasa inggris, itu mutlak harus dikuasi, untuk itu disela sela waktu belajar Jodi dengan rajin mengikuti kursus bahasa Inggris dan membiasakan berbahasa Inggris di rumah. Ini terbukti dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik Jodi sempat mewakili Indonesia untuk presentasi di ajang Health Tourism – India Heals – di kota Mumbay India, dihadapan para dokter dan pelaku pariwisata dari berbagai negara.

Dari sisi seni, Jodi diwarisi dari ibunya talenta bermusik, hampir semua alat musik dia kuasai. Beberapa album lagu sudah dia ciptakan, mulai dari syair, notasi musik hingga aransemennya. Beberapa kali Jodi manggung dengan group musiknya, Meet Up Robinson. Namun rupanya group musik tersebut harus bubar karena masing-masing personil memiliki kesibukan sendiri selepas lulus dari SMA dan memasuki suasana kampus di perguruan tinggi masing-masing.

Kecintaanya pada dunia otomotif dan dunia balap motor rupanya dilakoni juga. Orang tuanya selalu mendukung untuk semua hal-hal positif yang dilakukannya. Berbekal sepeda motor yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa hampir setiap hari Minggu Jodi dengan team balapnya melakukan latihan rutin di Sirkuit Gery Mang Subang. Orang tua tidak pernah melarang, sejauh itu aman diturutinya, berbagai kelengkapan balap mulai dari jersey, helm sepatu hingga alat-alat pengaman keselamatan dibelikannya. Target mengikuti kejurnas road race pun tercapai, kendati harus menelan pil pahit Jodi terjatuh di putaran akhir. Mamanya yang menyaksikan anaknya terjatuh dan tergelincir belasan meter dari tungganganya memutuskan cukup, tidak usah diteruskan lagi kegiatan road race. Ibu mana yang sanggup melihat anaknya celaka dan terluka ? Kendati tidak mengalami cedera sedikitpun keputusannya jelas, stop balapan !

Memasuki masa kuliah, banyak perubahan pola pikir yang dialami Jodi, otak bisnisnya mulai bermain. Lingkungan kerja papanya di bidang tour travel sedikit banyak mempengaruhinya bagaimana dia memulai bisnis untuk mendapatkan hasil dari usahanya sendiri. Jodi masuk di jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, menurutnya banyak sekali mahasiswa yang memerlukan jasa tiket penerbangan, transportasi, wisata dan sebagainya. Jodi dengan pendekatan humanis menawarkan semuanya, dia menjadikan dirinya seorang tenaga pemasaran dan untuk hal itu dia dibayar berdasarakan komisi yang disepakati.

Bukan itu saja bagaimana cara Jodi mencari uang sendiri, yaitu mengkaryakan mobil yang dibelikan orang tuanya menjadi Grab Car. Hal itu dilakukan disaat tidak ada kelas. Dengan tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya Jodi menjadi driver online, hingga suatu saat mamanya menemukan kartu Grab di kamarnya dan memintanya untuk berhenti, karena khawatir kuliahnya terganggu, istirahantnya terganggu dan orang tua masih sanggup memberika uang saku.Ketertarikan Jodi pada dunia Pariwisata semakin terasah ketika semakin banyak group tour yang diterima oleh perusahaan orang tuanya dan memerlukan Tour Leader. Jodi mulai dilibatkan menghandle beberapa group untuk tujuan wisata dalam dan luar negeri.

“Ada benang merah yang menjadi ingatan dan cerita orang tua saya, semasa kecil saya senang sekali mengumpulkan dus bekas pasta gigi dari berbagai merk dan juga dus-dus lain yang ukurannya lebih besar. Dus tersebut saya susun rapih berjarak. Ibaratnya seperti mobil kecil dan mobil bus yang saya parkirkan, “ kenang Jodi berusaha mengingat masa lalunya.”Dan kenyataannya adalah Skripsi saya tentang bagaimana membangun sebuah Perusahaan Otobus Pariwisata, itu saya aplikasikan pada perusahaan yang saya buat sendiri.”

Jodi mendirikan sendiri PT Jodirexa Jaya Aditama Tours and Travel dengan brand name Joditama Leisure. Tidak mau merasa dibayang-bayangi orang tua atau mendompleng nama besar orang tuanya, Jodi membeli secara kredit beberapa mobil dan me manage sendiri kendaraan tersebut untuk di sewakan. Tercatat ada delapan unit kendaran kecil dan menengah dimilikinya dan sebidang tanah di daerah Arcamanik seluas 400 meter persegi dia bangun untuk dijadikan garasi.

Tuhan memberi jalan yang lurus dan manis, Tuhan pula yang memberikan cobaan dan kepahitan. Deraan pandemi Covid 19 menghancurkan usaha yang tengan dirintisnya. Hal ini memaksanya harus melepaskan beberapa asset untuk mengurangi overhead cost yang semakin tidak terbendung. Usaha orang tuanya pun mengalami hal yang sama, dengan sangat terpakasa mengurangi jumlah karyawannya.

“Papa saya selalu memberikan semangat dan optimisme. Dibalik musibah tentu ada hidayah yang ditemui. Saya dan papa menciptakan peluang bisnis lain yang sesuai situasi kondisi, “ terang Jodi,”saya mulai mengakuisisi perusahaan Papa dengan membentuk sebuah korporasi, yaitu Jodirexa Corportion.”

Nama Jodirexa adalah gabungan namanya dan adiknya, Rexa. Penggabungan itu menelurkan beberapa divisi usaha baru, Rex Trans yang bergerak di bidang transportasi, Rex Farm di bidang pertanian dan perikanan, Rex Edu di bidang pendidikan, lebih ke kegiatan les, kursus dan bimbingan test. Lalu Rexpressive untuk bidang photography dan branding, Rex Courier di bidang jasa pengantaran barang dan terkahir Rex News Plus dibidang jasa promosi dan informasi pariwisata.

Nama Rex Farm sempat melejit ketika Papanya menggalakan penanaman pak coy dan Jodi menemukan formula pembuatan Juice Pakcoy. Banyak media meliput perihal jus fenomenal ini, cetak dan elektronik. Stasiun ANTV bahkan membuat liputan khusus dan menjadikan Jodi sebagai Narasumber nasional tentang kiprah pemuda yang mengispirasi ditengah pandemi.

Pertanyaan yang sering dilemparkan pada Jodi dari banyak orang adalah kapan menikah ? Dan jawabannya masih sama, “tunggu kalau saya sudah punya big bus pariwisata” (joseph/jodi/rn+)