SERANGAN CORONA TERHEMPAS OLEH SERANGAN KAO LOI

Alunan suara seruling berpadu dalam hentakan pukulan drum dan petikan gitar, berpadu merdu dengan suara bass yang lembut dan syair yang dinyanyikan dalam bahasa yang terdengar agak asing di telinga kita. Irama khas musik Negeri Gajah Putih rupanya menggiring kita untuk lebih mendengarkan musik apik ini.

Made in Thailand, den din Thai rao / gep gan jon gao rao mii tae khong dii dii / ma tang tae gorn Sukothai, ma Lopburi, Ayyuthaya Thonburi // yuk sa main ii bpen Ko Thoh mo….

Lirik lagu yang dibawakan oleh group band Thailand legendaris CARABAO menggema di sebuah Camp Muay Thai di bilangan Ciganitri Kota Bandung – Jawa Barat.

Bangunan tiga lantai yang disebut LAQISYA STUDIO ini didesign sedemikian rupa untuk kenyamanan berlatih. Ruangan di lantai satu yang cukup luas sekitar 100 meter persegi dengan ceiling yang tinggi dilengkapi dengan exhaust fan agar udara di dalam ruangan berganti dan tetap stabil. Di lantai pertama ini deretan alat-alat Fitness berjajar, instruktur dengan keramahan khas akan mengarahkan setiap pengunjung yang akan melalukan kegiatan fitness.

“Selain untuk nge gym, di lantai dua juga ada ruangan untuk Zumba, Aerobic dan sekaligus Camp Muaythai,” ungkap seorang berbadan kekar membuka percakapan.

Ditemui saat sesi latihan Muay Thai, Iyus Rachmat Chahyana atau yang lebih akrab dengan sapaan Bulle adalah Pelatih andalan di Laqisya Camp Muay Thai. Perawakannya tinggi besar dengan otot terlatih di beberapa bagian tubuh tidak mengganggu gerakannya, malah sangat gesit saat melatih dan memberikan instruksi cara memukul atau menendang. Sepintas tidak akan menyangka dibalik kegarangan di arena, Bulle sesungguh adalah seorang Tour leader / Tour Guide Freelance yang kesehariannya dituntut untuk selalu senyum dan ramah tamah kepada para wisatawan. Lebih mencengankan lagi bahwa Bulle adalah seorang aktor untuk layar lebar dan FTV.

“Sebelum pandemi Covid-19 saya seorang Tour Leader.” cerita Bulle saat istirahat melatih, lalu lanjutnya” kondisi pariwisata yang makin parah selama lebih sembilan bulan dan entah kapan akan pulih, membuat saya harus membanting setir menjadi pelatih Muaythai.”

Rupanya nasib orang hanya Dia yang diatas yang mengatur, di penghujung berakhirnya pandemi covid ini Bulle iseng-iseng mendaftarkan diri untuk mengikuti casting layar lebar. Bakat kemampuan seni peran ditambah penokohan yang diperlukan sesuai skenario mengantar dia menjadi salah satu pemeran layar lebar yang sudah mulai pengambilan gambar ini.

“Sebelum pandemi Covid-19 saya seorang Tour Leader.” cerita Bulle saat istirahat melatih, lalu lanjutnya” kondisi pariwisata yang makin parah selama lebih sembilan bulan dan entah kapan akan pulih, membuat saya harus membanting setir menjadi pelatih Muaythai.”

Rupanya nasib orang hanya Dia yang diatas yang mengatur, di penghujung berakhirnya pandemi covid ini Bulle iseng-iseng mendaftarkan diri untuk mengikuti casting layar lebar. Bakat kemampuan seni peran ditambah penokohan yang diperlukan sesuai skenario mengantar dia menjadi salah satu pemeran layar lebar yang sudah mulai pengambilan gambar ini.

Bulle yang tergabung dibeberapa organisasi kepariwisataan diantaranya PTLB ( Perkumpulan Tour Leader Bandung ), HPI ( Himpunan Pramuwisata Indonesia ) DPC Kab Bandung dan ASPPI ( Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia ), merasakan sekali efek Corona ini. Memang bukan dia saja yang terkena imbasnya, tetapi baginya tanpa penghasilan dari sektor pariwisata yang ditekuninya selama ini harus berpikir keras bagaimana caranya untuk bertahan hidup.

Bulle, pemuda kelahiran Bandung Selatan menjelaskan sedikit pengetahuan seni bela diri ini. Muay Thai atau Muai Thai adalah sebuah seni bela diri keras dari negeri Gajah Putih – Thailand. Kata Muay dikenal berasal dari bahasa Sansekerta “mavya” yang artinya tinju bela diri dan kata Thai berasal dari kata “Tai” atau suku Thai di Thailand.

Muay Thai sendiri disebut sebagai “Seni Delapan Tungkai” karena seni bela diri ini memiliki teknik yang sarat dengan pukulan, tendangan, siku dan serangan lutut.

Muay Thai mirip dengan gaya seni bela diri lain dari Indocina, seperti pradal serey dari daerah Kamboja, Tomoi dari daerah Malaysia, lethwei dari daerah Myanmar dan Muay Lao dari daerah Laos. Muay Thai sendiri adalah olahraga nasional Negara Thailand dan turunan dari bela diri kuno Muay Boran.

“Teknik formal Muay Thai itu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Mae Mai atau teknik utama dan Luk Mai atau teknik minor.” terang Bulle.

Menurutnya Muay Thai adalah seni tempur totalitas, jual beli pukulan adalah hal unik bagi petarung. Hampir semua teknik dalam Muay Thai itu menggerakan seluruh tubuh, memutar pinggul dalam setiap tendangan, pukulan, siku dan tangkisan. Teknik pukulan dalam Muay Thai cukup sederhana tetapi kompleks, yaitu serangan menyilang dan panjang yang melingkar yang dilakukan dengan lengan lurus (tapi tidak terkunci) dan mendarat dengan tumit telapak tangan.

Dalam seni bela diri Muay Thai dikenal beberapa istilah, antara lain,

Tee sok, yaitu pukulan dengan siku lengan yang dilakukan dalam beberapa cara sebagai senjata serangan, yaitu horisontal, diagonal-ke atas, diagonal-ke bawah, pukulan ke atas, ke bawah, ke belakang-berputar dan terbang.

Tae yaitu tendangan. Dikenal ada dua tendangan yang paling umum di Muay Thai yaitu teep (jab kaki) dan teh chiang (menendang ke atas dalam bentuk segitiga memotong di bawah lengan dan rusuk) atau “tendangan sudut” yang menggunakan gerakan rotasi dari seluruh tubuh

Tee kao atau serangan memakai dengkul / lutut * “Kao Dode” (Serangan lutut lompat) – petarung melompat dengan satu kaki dan menyerang dengan lutut kaki tersebut. * “Kao Loi” (Serangan lutut terbang) – petarung mengambil langkah, melompat ke depan dan dari satu kaki menyerang dengan lutut kaki tersebut. * “Kao Tone” (Serangan lutut lurus) – petarung hanya menyodor lutut ke depan tetapi tidak ke atas, kecuali ia memegang kepala lawan ke bawah dalam pitingan dan berniat untuk mendengkul ke atas, ke wajah lawan.

Masih banyak lagi istilah, teknik dan jurus yang terdapat dalam seni bela diri Muay Thai

“Disini saya melatih MuayThai tidak untuk menjadikan seorang petarung, tetapi lebih ke Fun saja, artinya ilmu bela dirinya dapat kebugaran tubuh juga dapat.” Bulle menjelaskan. “Kalau Corona itu adalah seorang petarung, tentunya saya akan menghempaskannya dengan Kao Loi” selorohnya gemas karena Covid 19 ini belum tahu kapan musnah. (joseph/bl)