JALUR BESI MENANCAP DI TEBING ANDESIT

Ketika kita dinyatakan sehat oleh team medis, kondisi tubuh yang bugar dan prima, tidak memiliki riwayat penyakit jantung, tidak takut ketinggian, memiliki nyali tinggi untuk memacu adrenalin dan cuaca mendukung, panjat tebing adalah salah satu penyalurannya. Aktifitas yang bisa dikatakan ekstrim ini rupanya banyak disukai kawula muda khususnya, tidak terkecuali anak-anak dan dewasa.

Ada beberapa tempat untuk menyalurkan hobby ini, antara lain di Gunung Sepikul di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Lalu di Jogyakarta, tepatnya di Selopamioro Adventure Park yang terletak di Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Yang ketiga di Pemalang, Jawa Tengah, di Desa Mendelem, Kecamatan Belik. Bukit tersebut masih berada di area Wisata Taman Rancah. Tidak hanya di Pulau Jawa saja, Pulau Kalimantanpun memiliki jalur besi yang terbilang baru, terletak di Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Yang terakhir adalah Gunung Parang di Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.

Gunung Parang dinilai paling terkenal dibandingkan empat obyek serupa, karena sarana dan prasarana juga segi tata kelola relatif lebih baik dan profesional sehingga banyak diminati para wisatawan.

Gunung Parang adalah tebing andesit tertinggi di Indonesia, merupakan gugusan pegunungan batuan andesit purba yang terjadi dari karena intrusi, yaitu magma yang mendesak ke permukaan bumi, namun membeku sebelum muncul ke permukaan untuk membentuk gunung api. Seiring waktu berjalan, kondisi tanah di atas intrusi ini tererosi dalam rentang waktu yang lama dan akhirnya memunculkan gunung.

Para pendaki yang ingin menuju ke puncak tebing ini dibuatkan jalan khusus dikenal dengan namaVia ferrata, berasal dari bahasa Italia yang artinya jalur besi. Jalur besi ini dipasang dengan menancapkan besi pada dinding batu andesit tersebut, untuk meniti ketinggian tebing dan biasanya dipasang pada tebing yang benar-benar vertikal. Via ferrata sudah dikenal sejak abad ke-19 pada perang dunia kesatu.

Gunung Parang memiliki tiga tebing utama yang berbentuk menara, atau biasa disebut tower. Puncak Tower I, memiliki ketinggian sekira 934 meter dpl, para pendaki bisa memanjat hingga ketinggia 650 meter. Adapun ketinggianTower II dikira hampir sama dengan tower I, berbentuk meruncing di bagian atasnya. Sementara itu, tower III memiliki ketinggian kurang dari tower I dan II dengan bentuk yang lebih landai bila kita lihat dari kejauhan.

Terdapat dua operator profesional yang melayani pendakian via ferrata di Gunung Parang ini, Badega Gunung Parang dan Skywalker. Keduanya telah tersertifikasi sebagai operator dengan tingkat keamanan tinggi sehingga para wisatawan bisa memanjat dengan nyaman. Ketinggian panjat bisa disesuaikan dengan tingkat nyali per orang untuk minimal lima orang per group, anda sudah bisa memanjat. Harga yang wajar dan sudah termasuk asuransi ini akan berbanding terbalik dengan kepuasan ketika sampai kembali di basecamp. Diperlukan reservasi di jauh jauh hari untuk melakukan pemanjatan karena ada pembatasan jumlah pemanjat.

Anda berani ? patut mencoba !