PENJARA BANCEUY: SAKSI PERJUANGAN SOEKARNO MENENTANG PENJAJAH
rexnewsplus.com – Bandung. Hening, suasana itulah yang akan anda rasakan saat berada di dalam kawasan situs sel Penjara Banceuy, Kota Bandung. Tempat itu, memiliki cerita sejarah di mana, Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno pernah dipenjara di tempat tersebut.
Belum lama ini, DetikJabar berkesempatan melihat kediaman situs penjara Banceuy. Situs Sel Penjara Banceuy berada di Jalan ABC, Kota Bandung. Letaknya tidak jauh dari Jalan Asia Afrika atau Jalan Braga.
Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, Penjara Banceuy di Jalan Banceuy (dahulu Bantjeujweg) merupakan penjara yang digunakan untuk menahan para Pribumi yang melakukan tindakan kriminal dan tahanan Politik.
Kamar penjara ini bercat putih, dengan pintu besi bernomor 5 ini adalah tempat Bung Karno mendekam. Kamarnya kecil hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter. Pintu penjara tersebut memiliki sebuah jendela kecil yang dulunya biasa digunakan petugas Penjara demi mengetahui keadaan di dalam kamar Penjara. Pada celah tersebut kita bisa melihat seluruh isi kamar.
Di dalamnya terdapat barang – barang yang pernah digunakan Soekarno, dari mulai tempat tidur, bantal, selimut, sejumlah buku dan bendera kecil. Ada juga peralatan makan dan minum hingga kendi. Di bagian dinding kamar penjara ini terdapat tiga lukisan berwajah Soekarno, dua berukuran kecil dan satu berukuran besar. Ada juga Naskah Pancasila.
Bung Karno mendekam selama delapan bulan di kamar Penjara tersebut atas tuduhan pemberontakan dan dijerat pasal – pasal Karet Haatzai Artikelen. Di dalam penjara inilah, Presiden Soekarno menyusun Pledoi atau pidato pembelaan yang sangat terkenal dengan tajuk ‘Indonesia Menggugat’ yang terjadi pada tanggal 18 Agustus 1930.
“Bahwasannya, matahari bukan terbit karena ayam jantan berkokok, tetapi ayam jantan berkokok karena matahari terbit!” demikian kutipan kata – kata Presiden Soekarno yang sangat terkenal dalam pledoi tersebut.
Di bagian luar Penjara, ada patung Presiden Soekarno yang duduk menyilangkan kaki di atas batu dengan tangan memegang buku. Di belakang patung tersebut, terdapat sejumlah tiang bendera dengan bendera merah putih yang berkibar.
“Ini tempat Soekarno di Penjara, dulu namanya Lapas Banceuy,” kata Mamat, salah satu pemandu dari Cerita Bandung kepada detikTravel. “Saat berada di dalam Penjara, Soekarno menuliskan pidato dengan judul Indonesia Menggugat,” ujar Mamat menambahkan.
Soekarno bersama tiga rekannya yaitu Gatot Mangkupraja, Maskun dan Supridinata dituduh hendak menggulingkan kekuasaan Hindia Belanda. Soekarno membalasnya dengan menuliskan pledoi pada persidangan Landraad di Bandung.
“Panjang pledoi atau pembelaannya dibacakan selama 2 hari. Soekarno menentang Kolonialisme dan Imperialisme,” ucap Mamat.
Sepenggal Kisah Pemindahan Lapas Banceuy ke Jalan Soekarno-Hatta. Kepala UPTD pengamanan aset BPKAD Acep Bambang mengatakan, ruko Banceuy merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sudah tercatat dalam kartu Inventaris barang atau KIB Provinsi Jawa Barat dan sudah bersertifikat sejak Tahun 1985 dengan sertifikat hak pengelolaan No. 01 Tahun 1985.
Sebelumnya, aset Banceuy ini, aset milik Departemen Kehakiman berupa Penjara, kemudian sesuai dengan tata ruang waktu itu tidak cocok ada Penjara di tengah Kota, maka dilakukan tukar menukar antara Departemen Kehakiman dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kita sediakan lahan di Jalan Soekarno-Hatta, kemudian sekarang ada Lapas Banceuy yang sampai sekarang menjadi Lembaga permasyarakatan di bawah Kemankum HAM, itu Sebelum tahun 1984,” kepada DetikJabar.
Kemudian eks penjara ini, digunakan untuk pusat bisnis atau pertokoan, maka Pemprov Jabar pada tahun itu bekerjasama bangun guna serah untuk jangka waktu 30 tahun dengan pihak PT Interna Permai.
“Dari semua pembangunan yang dilakukan pihak mitra, karena ini merupakan situs yang memiliki nilai sejarah tinggi dan juga ini yang dipertahankan menara pengawas Penjara waktu itu masih dipertahankan sebagai Heritage,” ungkapnya.
Menurutnya, cikal bakal Indonesia Menggugat itu berawal dari sini, sebelum lahir NKRI, Bung Karno melakukan pledoi atau pembelaan di Landraad yang sekarang Gedung Indonesia Menggugat sebagai pengadilan menyampaikan pembelaan kepada pihak Pemerintahan Kolonial Belanda sampailah kita bisa merdeka seperti sekarang dan ini bukti sejarah yang terus kita pertahankan sebagai cagar Budaya dari Pemerintah kita.
“Sebetulnya titik lahir Indonesia itu, di sini. Konsep Bapak Ploklamator kita menulis pledoi itu di Penjara sel No. 5 itu. Itu hanya satu bagian dari sekian sel Penjara yang di tempati Bung Karno,” ujarnya.
Wisata Dengan Konten Sejarah
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Disparbud meminta masyarakat untuk bersama – sama menjaga Situs Penjara Banceuy.
Kabid Kebudayaan Disparbud Jabar Febby mengajak, kepada Wisatawan agar turut aktif menginformasikan keberadaan tempat bersejarah ini, agar generasi penerus kita tetap mengetahui sejarah Bangsa ini. Salah satunya dengan membuat konten video atau foto terkait tempat tersebut dan disebarluaskan melalui Media Sosial.
“Iya, betul bisa. Sekarang ibarat Jawa Barat pembangunan Budaya berkonsep Pentahelix, media dengan segala bentuk berperan sangat penting. Kita arahkan kontennya ke arah Edukasi, ini peran tidak hanya Disparbud, tapi Dinas Pendidikan dan lainnya,” ujar Febby via sambungan telepon.
“Kontennya sejarah, sejarah di sini tidak hanya tahu saja tapi dibalik sejarah itu ada pembentukan karakter, Nasionalisme dan membangun kesadaran cinta NKRI,” tambahnya. Febby meyakini, jika anak – anak sekarang kreatif dan dapat menginspirasi ke arah yang positif. Tak hanya itu, Febby juga imbau kepada para Wisatawan agar tetap jaga kebersihan.
“Intinya kemana pun kita berwisata harus jadi Smart Tourism, Wisatawan cerdas, tahu di mana dia sedang berada, mereka wakil daerahnya, komunitasnya, berarti jangan bikin malu. Keberadaan semua fasilitas atau semua yang ditinggalkan itu tidak bisa diberikan kepada satu pihak tanggung jawabnya, tapi ini jadi tanggung jawab semuanya. Jaga kebersihan sama dengan dukung kemajuan Budaya itu sendiri,” pungkasnya. (Puan/Wisma Putra/rn+)
Artikel ini sudah tayang di Detik.com Rabu, 01 Juni 2022 dengan judul “PENJARA BANCEUY: SAKSI PERJUANGAN SOEKARNO MENENTANG PENJAJAH”.
Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi (+62) 87729436180
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!