EKSPLORASI SURGA BAWAH LAUT: PESONA ALAM WAKATOBI

Pulau Wakatobi ( pinterest / foto istimewa )

rexnewsplus.comWakatobi adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia, yang terdiri dari empat pulau utama, yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Nama “Wakatobi” sendiri diambil dari singkatan empat pulau tersebut. Kemudian pada 9 Agustus 2002, kawasan ini secara resmi ditetapkan sebagai Taman Nasional Wakatobi.  Kawasan ini terkenal karena keindahan alam bawah lautnya yang spektakuler, menjadikannya tujuan wisata yang populer bagi penyelam dan pecinta alam.

Pemerintah dan masyarakat setempat di Wakatobi sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan. Upaya konservasi dilakukan untuk memastikan bahwa keindahan alam bawah laut Wakatobi tetap terjaga. Program pengelolaan taman nasional dan penerapan praktik ramah lingkungan dalam industri pariwisata menjadi fokus utama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di kawasan ini.

 Keindahan Bawah Laut Wakatobi

( Wakatobi dive site zoo/ foto istimewa )

Wakatobi dikenal sebagai salah satu destinasi penyelaman terbaik di dunia. Terumbu karang yang indah, keanekaragaman hayati laut yang luar biasa, dan kondisi air yang jernih membuatnya menjadi surga bagi penyelam. Taman Nasional Wakatobi, yang mencakup seluruh kepulauan, memiliki berbagai spot penyelaman yang menakjubkan, seperti The Zoo, Coral Garden, dan Roma. Selain itu, Taman Nasional Wakatobi berada di Coral Triangle atau Segitiga Termbu Karang.

Keanekaragaman Hayati

Wakatobi juga dihargai karena keanekaragaman hayati lautnya yang luar biasa. Berbagai spesies ikan, terumbu karang, dan makhluk laut lainnya dapat ditemukan di perairan sekitar pulau-pulau ini. Banyak lokasi di Wakatobi yang menjadi tempat berkembang biak bagi biota laut spesies langka yang dilindungi seperti penyu sisik, penyu hijau, ikan Napoleon.

Kemudian kepiting kenari, lola, duyung, lumba-lumba, hingga cumi-cumi bitnik hitam. Di Taman Nasional Wakatobi juga ditemukan jenis burung laut seperti angsa batu coklat, cerek melayu, dan raja udang.

Ikan Napoleon ( mongabay.com/ foto istimewa )

Jenis famili Cetaceans langka juga terdapat di taman nasional ini, yaitu paus sperma, paus pemandu sirip pendek, paus pembunuh, paus pembunuh kerdil, lumba-lumba totol, lumba-lumba gigi kasar, lumba-lumba abu-abu, lumba hidung totol, dan paus kepala semangka.

Budaya Lokal

Selain keindahan alamnya, Wakatobi juga kaya akan kebudayaan lokal. Masyarakat Wakatobi memiliki tradisi dan adat istiadat yang unik, Salah satunya Hepatirangga. Yaitu tradisi mewarnai kuku menggunakan daun pacar tradisional yang dilakukan masyarakat Wakatobi, baik laki-laki maupun perempuan.

Tradisi Hepatirangga ( cnbc.com / foto istimewa )

Tradisi ini biasanya diadakan pada malam Lailatul Qadar atau pada saat malam ke-27, bahkan sebagian masyarakat melakukannya menjelang Lebaran. Kehidupan sehari-hari masyarakat di pulau-pulau ini memberikan pengalaman budaya yang berharga bagi para wisatawan yang mengunjungi.

 Aksesibilitas

Bandara Matahora di Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi ( nusaperdana.com/ foto istimewa )

Meskipun terletak di ujung Indonesia, Wakatobi cukup mudah diakses. Terdapat penerbangan langsung menuju Bandara Matahora di Wangi-wangi dari beberapa kota besar di Indonesia. Dari sana, perjalanan dapat dilanjutkan dengan perahu untuk mengeksplorasi pulau-pulau lainnya.

Wakatobi merupakan destinasi wisata yang menawarkan kombinasi luar biasa antara keindahan alam bawah laut, keanekaragaman hayati, keberlanjutan lingkungan, dan kekayaan budaya. Bagi para pencinta alam dan penyelam, Wakatobi adalah surga yang patut dijelajahi untuk menikmati keajaiban bawah laut dan merasakan kehidupan masyarakat lokal yang ramah.(Najwa/rn+)

Artikel ini diambil dari beberapa sumber

Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera di tayangkan. Materi dan photo – photo ( max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi  (+62) 87729436180)

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *