SAMBUT BULAN RAMADHAN, BERIKUT REKOMENDASI WISATA RELIGI DI BANDUNG

Wisata Religi di Bandung (Foto Istimewa)

rexnewplus.com – Menyambut Bulan Ramadhan, ada beberapa tempat wisata religi di Bandung. Mulai dari tempat untuk beribadah bagi kaum muslim, hingga pondok pesantren. Beberapa tempat wisata religi di Bandung memiliki arsitektur yang unik dan bernilai sejarah.
Bagi para umat muslim, keindahan masjid juga semakin menambah nilai ibadah karena komunikasi dengan Sang Pencipta menjadi lebih nyaman dan khusyuk. Tak sedikit masjid di Bandung yang memiliki gaya bangunan arsitektur yang unik nan menarik, bahkan ada pula yang diarsitekturi langsung oleh sang Gubernur. Berikut daftar tempat wisata religi di Bandung.

  1. Masjid Al – Multazam

Masjid Al – Multazam (Foto Istimewa)

Masjid ini juga berbentuk kotak, dengan satu menara di sebelahnya. Terletak di Jl. Ciganitri, Lengkong, Kec. Bojongsoang, Kabupaten Bandung, dibangun seluas 5.000 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 24 x 24 m2. Tempat ini memiliki disain mengotak, pada masing-masing dinding bertuliskan kaligrafi Alhamdulillah. Di depan masjid dipercantik dengan sebuah danau yang dapat digunakan untuk berswafoto.

  1. Masjid Raya Bandung

Masjid Raya Bandung (Foto Istimewa)

Masjid ini menjadi favorit warga lokal untuk beribadah sekaligus beristirahat setelah lelah berkeliling Jalan Asia-Afrika dan Alun-Alun. Tempat ini juga menjadi salah satu masjid tertua di Bandung karena didirikan sejak tahun 1810. Masjid Raya Bandung dibangun cukup luas karena dapat menampung sekitar 18.000 jamaah. Masjid ini memiliki dua buah menara dengan ketinggian mencapai 81 meter, dengan taman yang cukup besar dengan rumput sintetis sebagai pijakan. Inilah Alun-Alun Bandung. Masjid Raya Bandung berada di Jl. Dalem Kaum Nomor 14, Kota Bandung, dengan mengalami 13 kali perombakan hingga akhirnya direnovasi kembali pada 2001 dan diresmikan pada 2003.

  1. Masjid Al – Jabbar

Masjid Raya Al – Jabbar (Foto Istimewa)

Biasa dikenal dengan Masjid Terapung Gedebage, masjid ini dibangun di atas danau buatan Embung Gedebage yang memiliki luas 7,2 hektar. Embung ini bisa menampung air hingga 270.000 meter kubik yang juga akan berfungsi sebagai pengendali banjir, sumber air, dan konservasi. Bentuk masjid ini sangat cantik dan berbeda dari masjid pada umumnya karena konsep gedung berbentuk melengkung. Terletak di Jl. Cimincrang No.14, Cimenerang, Kec. Gedebage, Kota Bandung, masjid ini masih dalam tahap renovasi. Di bagian depan masjid nantinya akan ada plaza yang dikelilingi empat menara bergaya modern minimalis. Keempat menara dibuat seolah-olah muncul dari dasar danau. Ada pula menara utama yang memiliki tinggi 99 meter dan bentangan atap baja yang mencerminkan 99 nama Asmaul Husna. Masjid dengan konsep terapung ini bakal dilengkapi dengan Museum Rasulullah, Museum Asmaul Husna dan Museum Al-Quran. Selain itu akan dilengkapi tempat simulasi manasik haji

  1. Masjid Agung Trans Studio Bandung

Masjid Agung Trans Studio Bandung (Foto Istimewa)

Rumah ibadah seluas 4.000 meter persegi bergaya Timur Tengah ini menjadi oase di tengah-tengah pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi. Desainnya dibuat mirip Masjid Nabawi. Konsep masjid modern yang mengadopsi ala Timur Tengah ini berdasarkan arahan Chairul Tanjung (CT), selaku pemiki CT Corp. Bangunan Masjid TSB yang persis karakter Nabawi terletak pada bagian pilar marmer di dalam masjid, kepala pilar dan relung tembok jendela. Begitu juga bagian mihrab dan pintu utama masjid. Masjid ini diresmikan pada 2015 lalu.

  1. Masjid Pusdai

Masjid Pusdai (Foto Istimewa)

Masjid Pusdai Jabar ini bergaya Timur Tengah dan Turki. Atap masjidnya menggunakan model tropis dengan bentuk limasan. Arsitek Masjid Pusdai Jabar ini adalah Slamet Wira Sonjaya. Arsitek masjid ini merupakan salah satu dosen Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Dalam situs resminya, dijelaskan bahwa menara Masjid Pusdai menyimbolkan soal keesaan Tuhan. Melambangkan kejujuran, efesien, kesederhanaan dan fungsional. Sementara itu, secara estetika menggunakan filosofi Sunda. Ini terlihat di bagian dinding dan kolom berupa ukiran tanaman khas Sunda seperti patrakomala, hanjuan dan melati. Kompleks Pusdai Jabar berdiri di lahan seluas 45.0000 meter persegi. Bangunannya terdiri dari dua lantai, total luasnya sekitar 13.832 meter persegi. (Nanda/rn+)

Artikel Ini Diambil Dari Beberapa Sumber

Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera di tayangkan. Materi dan photo – photo ( max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi  (+62) 87729436180)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *