Oleh Paul E. Tallo

Ketika zaman Belanda negara kita ini disebut Hindia Belanda. Usaha yang seperti kita geluti ini disebut Toeristen Bureau… itu dalam bahasa Belanda, Yang dimulai pada tahun 1910.

Ketika kita merdeka, negara kita adalah Republik Indonesia. Usaha seperti yang kita tangani sekarang ini berubah nama, disebut Bureau Travel. Sebutan itu sampai tahun 1960-an, lalu berganti menjadi Travel Biro.

Ketika saya mulai bekerja di bidang ini sebagai Waiter di Restoran pada 1971, nama itu sangat melekat ditelinga, apa lagi ketika saya mulai menjadi Guide tahun 1975, sebutan ini sangat populer.

Sebutan Travel Biro baru berakhir pada tahun 1987 ketika usaha kita ini disebut dg sebutan baru yaitu Biro Perjalanan Umum, melalui Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Nomor: KM-96/HK.103/MPPT-87. Lalu diubah lagi pada tahun 1993, menjadi Biro Perjalanan Wisata, melalui Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, Nomor: XM110/PW.102/MPPT-93.

Dalam kedua keputusan di atas, usaha kita dibagi dua yaitu:
1. Biro Perjalanan (Tour Operator) dan
2. ⁠Agen Perjalanan (Travel Agent), masing2 dengan tugas dan tanggung jawabnya. (Joseph/rn+)

  bersambung

Paul Edmundus Tallo adalah Ketua Umum IINTOA (Indonesia Inbound Tour Operator Association), terlahir di Flores 76 tahun lalu, sudah berkecimpung di dunia pariwisata sejak tahun 1972. Setelah menyelesaikan studi nya di Akademi Pariwisata dan Perhotelan Denpasar, semangat belajar tidak pernah padam, sehingga di masa tuanya berhasil meraih gelar Doktor pada tahun 2022 pada Program Studi Doktor Pariwisata, Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Bali.

Redaksi menerima sumbangan tulisan, berita dan artikel yang berhubungan dengan pariwisata. Apabila memenuhi syarat, setelah melalui proses editing seperlunya akan segera ditayangkan. Materi dan photo-photo (max 5 gambar) bisa di kirimkan melalui nomor WA Redaksi +62 81320-97-9339